Kaltim
BPS Catat Penduduk Miskin di Kaltim Turun 6,11 Persen
Kaltimtoday.co, Samarinda - BPS mencatat penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2023 tercatat turun jadi 6,11 persen atau menurun 0,33 poin persen terhadap September 2022.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 231,07 ribu orang, menurun 11,23 ribu orang terhadap September 2022 dan dibandingkan tahun sebelumnya turun 5,18 ribu orang terhadap Maret 2022,” ungkap Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana Nababan dalam keterangan resminya, Senin (17/7/23).
Dia mengatakan, presentase penduduk miskin Maret 2023 Kaltim masih di bawah rata-rata nasional. Secara nasional tercatat angka kemiskinan 9,36 persen dan Kaltim 6,11 persen. Sementara provinsi dengan angka kemiskinan terendah ada di Bali sebesar 4,25 persen dan tertinggi adalah Papua sebesar 26,03 persen.
“Kaltim masuk dalam 18 provinsi yang angka kemiskinannya di bawah Nasional dengan berada di posisi 8 terendah,” sebutnya.
Selanjutnya, sebaran presentase penduduk miskin periode Maret 2019 hingga Maret 2023 masih terjadi disparitas kemiskinan antara perkotaan dan pedesaan. Untuk perkotaan, turun 0,29 poin dan pedesaan turun relatif lebih cepat 0,43 poin.
Sedangkan, garis kemiskinan pada Maret 2023 mengalami kenaikan. Garis Kemiskinan naik sebesar 2,87 persen, yaitu dari Rp 768.120 per kapita per bulan pada September 2022 menjadi Rp 790.186 per kapita per bulan pada Maret 2023. Dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp560.368,- (70,92 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp229.818,- (29,08 persen).
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2023, komoditi makanan menyumbang sebesar 70,92 persen, sedangkan komoditi bukan makanan hanya menyumbang 29,08 persen untuk garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Lanjutnya, pada Maret 2023, secara rata-rata rumah tangga miskin di Kaltim memiliki 5,13 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp4.053.654,-/rumah tangga miskin/bulan.
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masingmasing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Indeks keparahan kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Pada periode September 2022 – Maret 2023, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan.
Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 0,771, turun dibandingkan September 2022 yang sebesar 0,784. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami penurunan dari 0,118 menjadi 0,140.
[RWT]
Related Posts
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media
- IESR Dorong Indonesia dan Tiongkok Perkuat Kerja Sama Hijau untuk Percepatan Transisi Energi
- Perusahaan Didorong Salurkan CSR untuk Mendukung Transisi Energi Berkeadilan di Kaltim
- Yayasan Mitra Hijau Dorong Partisipasi Perempuan dalam Transformasi Ekonomi dan Transisi Energi Berkeadilan di Kaltim
- Dewan SDA Nasional Susun Strategi Pengelolaan Air Berkelanjutan untuk Pulau Kecil dan Terluar