Kukar

Bupati Kukar, Edi Damansyah Resmikan Aplikasi Simandau Aksi dan Akurasi Mapan RSUD AM Parikesit

Kaltim Today
13 Oktober 2021 17:41
Bupati Kukar, Edi Damansyah Resmikan Aplikasi Simandau Aksi dan Akurasi Mapan RSUD AM Parikesit
Bupati Kukar, Edi Damansyah saat menghadiri launcing dua aplikasi terbaru. (Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah meresmikan dua aplikasi yakni Sistem Manajemen Data Mutu, Budaya Keselamatan, dan Manajemen Risiko Terintegrasi (Simandau Aksi) dan Akurasi Mapan bertempat di RSUD Aji Muhammad Parikesit pada Rabu (13/10/2021).

Kedua aplikasi ini pertama kali digunakan di rumah sakit Kukar, sebagai bentuk wujud reformasi birokrasi secara konkret. Simandau Aksi dibuat dalam rangka meningkatkan pengelolaan manajemen keuangan dan mengurangi resiko yang terjadi. Sedangkan Akurasi Mapan untuk penguatan sistem infomasi akutansi dan keuangan dalam rangka mewujudkan ketahan rumah sakit menghadapi pandemi Covid-19.

“Yang membanggakan saya, aplikasi ini salah satu aksi perubahan dari pejabat administrator yang mengikuti Diklat PIM III,” ungkap Daman sapaan Edi Damansyah.

Proyek perubahan ini sambung Daman, setelah dicermati dan didiskusikan bersama. Ternyata cocok jika di implementasikan dalam tata kelola keuangan dan manajemen resiko di rumah sakit. Tentu capain yang luar biasa, pihaknya menyampaikan penghargaan terima kasih atas dedikasinya dalam berinovatif demi kemajuan pelayanan dan pembangunan.

“Semoga bisa dijalankan dengan baik. Setelah di rumah sakit, kalau ruang lingkupnya besar maka tidak menutup kemungkinan bisa diadopsi atau diterapkan pada pengelolaan keuangan daerah, yakni BPKAD sebagai sentralnya,” ungkap orang nomor satu di Kukar ini.

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sentralnya keuangan daerah, didalam ada pendapatan, belanja dan pertanggung jawaban disana. Jika sistem ini sudah interkoneksi dengan pendapatan, perencanaan belanja, alahkah bagusnya.

Selain itu, Daman juga konsen pada tersambungnya manajemen resiko dengan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), yang menjadi liding sektor Inspektorat Kukar. Kedepan aplikasi tersebut akan diterapkan secara keseluruhan.

“Saya arahkan supaya sistem pengendalian internal bisa berjalan, selama ini kan dilakukan manual, sistem ini saya kira membantu dan sangat dimungkinkan diadopsi OPD di lingkung Kukar,” imbuhnya.

Selama ini kata Daman, banyak persoalan yang dihadapi lantaran pengawasan yang belum maksimal sehingga secara tidak langsung dapat merugikan. Karena pihaknya tau setelah diaudit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Jika dijalankan, maka kegiatan kedepannya dapat melihat gejala-gejala yang ada sehingga cepat dikendalikan dengan baik.

“Itu yang harus kami bangun kedepan,” pungkasnya.

[SUP | NON]



Berita Lainnya