Olahraga
Cabor Gulat Sabet Empat Medali Emas SEA Games 2023, Dua di Antaranya Diraih Pegulat Asal Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Cabang olahraga (Cabor) Gulat putra meraih empat medali emas untuk Indonesia di SEA Games 2023, Kamboja, Minggu (14/5/2023) di Chroy Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh.
Empat atlet yang tampil pada nomor tanding gulat putra, yakni Suparmanto (63 kg), Muhammad Aliansyah (67 kg), Andika Sulaeman (77 kg), dan Lulut Gilang Saputra (87 kg).
Dua di antaranya adalah atlet asal Kalimantan Timur, yaitu Suparmanto dan Muhammad Aliansyah.
Suparmanto dan Muhammad Aliansyah sama-sama baru pertama kali meraih medali emas di ajang kompetisi gulat level Asia Tenggara. Dapat dibilang ini merupakan emas perdana mereka.
Suparmanto meraih medali emas setelah berhasil mengalahkan tiga pesaingnya, yakni Noel Negrosa asal Filipina, Nuttapong Hinmee asal Thailand dan Chray Pros asal Kamboja dalam persaingan yang menggunakan format setengah kompetisi tersebut.
Sedangkan, Muhammad Aliansyah menjadi juara setelah mengalahkan Manh Hung Bui asal Vietnam, Chlovelle Van Ygona Adolfo asal Filipina, Sihavong Dawson Stephen asal Laos, Eng Phanit asal Kamboja dan Wiraphong Phenphim asal Thailand.
Muhammad Aliansyah dalam wawancaranya via telepon, Senin (15/5/2023) mengaku gembira akhirnya bisa balas dendam dengan mengorbankan semua hal demi medali emas untuk Indonesia.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa balas dendam juga. Tidak sia-sia saya selama ini meninggalkan keluarga dan semuanya demi Merah Putih dan akhirnya bisa terbayar semua,” ujarnya.
Di laga final melawan Vietnam, Aliansyah sempat unggul 11-3 dan seharusnya sudah dinyatakan menang. Namun karena ada protes sehingga poin Aliansyah harus dikurangi menjadi 5-3. Pertandingan berakhir dengan skor tipis 5-5.
Aliansyah menyampaikan kemenangannya dipersembahkan untuk keluarga dan membayar semua hal yang sudah dia lakukan sampai sejauh ini.
“Kemenangan ini saya persembahkan untuk ketua umum saya, Said Amin yang sudah mendukung dan kepada keluarga terutama ibu saya tercinta yang sudah mendoakan,” tuturnya.
Dia pun berharap agar pemerintah provinsi lebih memperhatikan atlet-atlet dengan menambah durasi persiapan latihan yang cukup.
“Pesan saya, kalau bisa pemerintah provinsi lebih memperhatikan atlet-atletnya karena kalau persiapan latihan kita hanya 2-3 bulan itu sangat kurang. Kalau bisa latihan itu satu tahun. Bahkan kalau bisa habis pra PON terus PON lanjut latihan lagi sampai persiapan yang matang,” pungkasnya.
Kepada atlet-atlet junior Kaltim, dia berpesan bahwa tidak ada batasan umur untuk berprestasi.
“Saya di sini termasuk atlet senior dan untuk berprestasi itu tidak ada batasan umur. Atlet kalau mau berprestasi kapan pun bisa. Dan buat atlet-atlet Kaltim semangat terus, tidak ada yang tidak bisa. Asal mau latihan, semua bisa tercapai,” tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- Manajer Borneo FC Samarinda, Dandri Dauri Tanggapi Sistem Format Baru Liga 1 2023/2024
- Animo tak Terbendung, Bus Arak-arakan Timnas U-22 Tersendat di Kawasan Senayan
- Pentas Musik dan Ratusan Klub Suporter Siap Riuhkan Konvoi Timnas U-22
- Latihan Perdana Borneo FC Samarinda, Pieter Sampaikan Program Latihan Jelang Musim Depan
- Merasa Kecewa, Federasi Thailand Keluarkan Pernyataan dan Siap Hukum Pemain serta Official