Kukar

Camat Samboja Klarifikasi Video Lelang Bantuan Isolasi Mandiri di Desa Salok Api Darat

Kaltim Today
14 Agustus 2021 17:02
Camat Samboja Klarifikasi Video Lelang Bantuan Isolasi Mandiri di Desa Salok Api Darat
Camat Samboja, Ahmad Nurkhalish.

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Warga dihebohkan dengan video yang beredar terkait lelang bantuan sembako ke warga yang menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Salok Api Darat, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), Jumat (13/8/2021).

Berdasarkan video yang beredar, diketahui seorang perempuan warga setempat memberikan bantuan berupa telur dan beras 5 kilogram sebanyak 30 paket. Namun baru tersalurkan sembilan paket karena warga isolasi mandiri yang lain, sebelumnya sudah mendapatkan bantuan.

Dikhawatirkan telur jika disimpan terlalu lama akan membusuk. Akhirnya dilelang dan dibeli Lurah Salok Api Darat, Agus Hariono. Sedangkan uangnya disimpan untuk kebutuhan lainnya yang akan diberikan kepada warga isolasi mandiri kembali.

Diketahui, warga yang memberikan bantuan merupakan istri dari ketua LPM Lurah Desa Salok Api Darat.

Menanggapi hal ini, Camat Samboja Ahmad Nurkhalish mengatakan, ada kesalahan paham antara warga pemberi bantuan dengan pihak kelurahan.

"Saya masih dalam perjalanan untuk mempertemukan lurah dengan ibu yang bersangkutan dan prosesnya sedang diklarifikasi," tutur Khalis saat dihubungi, Sabtu (14/8/2021).

Sebenarnya hanya salah paham saja, namun ia membenarkan jika telur tersebut dilelang untuk dijadikan uang sementera sebelum busuk. Tapi uang hasil lelangnya disimpan untuk dibelikan kebutuhan bahan pokok lagi. Nanti dibagikan kembali kepada warga isolasi mandiri.

Terkait penyalurannya bisa lama, Khalis menuturkan, memang banyak bantuan yang diterima. Pada saat itu yang isolasi mandiri memang ada 30 orang, tapi sudah dibagikan semuanya. Mungkin ditahan dulu kalau ada isolasi mandiri yang baru atau bantuan tersebut sudah habis, baru disalurkan kembali.

Nah, dalam proses itu dikhawatirkan telurnya membusuk sehingga satuan tugas Covid-19 memutuskan untuk dilelang dan uang tetap disimpan untuk dibelikan telur kembali.

"Itu diputuskan bukan hanya lurah saja, namun bersama Satgas Covid-19, RT, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Jadi tidak disalahgunakan, namun diamankan dulu karena isolasi mandiri itu tidak serta-merta langsung sekian orang," jelasnya.

Jadi harus dicadangkan terlebih dahulu, sedangkan bantuan beras masih disimpan karena tahan lama. Jadi itu sebenarnya teknisnya. Mungkin ibu tersebut merasa menyumbang untuk warga, jadi tidak terima kalau ditahan terlalu lama.

Khalis menyebut, sudah dilakukan mediasi dengan bersangkutan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Hari ini, pihaknya membawa lurah Salok Api Darat untuk bertemu kembali dengan ibu tersebut untuk meluruskan permasalahan yang terjadi.

[SUP | TOS]



Berita Lainnya