Kaltim
Capaian Progres 82 Persen, RDMP Balikpapan Diibangun dengan Kapasitas Pengolahan 100 Ribu Barel Per Hari
Kaltimtoday.co - Rencana Pengembangan Kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) Balikpapan telah menjadi salah satu proyek terbesar yang pernah dilakukan oleh Pertamina dalam sejarahnya. Saat ini, proyek ini telah mencapai tahap 82 persen dari keseluruhan pelaksanaannya.
RDMP Balikpapan melibatkan lebih dari 5.200 unit peralatan dengan total berat mencapai 110.000 ton. Salah satu peralatan terberat yang ada dalam proyek ini adalah Regenerator Pertama Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang memiliki berat mencapai 1.099 ton.
Selain itu, proyek ini juga mencakup peralatan tertinggi dalam bentuk Propane/Proylene yang mencapai tinggi sekitar 110 meter. Keberhasilan RDMP Balikpapan akan membawa peningkatan kapasitas pengolahan kilang Pertamina sebanyak 100 ribu barel per hari, yang pada gilirannya akan mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, menggambarkan RDMP Balikpapan sebagai proyek strategis nasional yang memainkan peran penting dalam mencapai ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, "Proyek strategis nasional ini kami dorong agar mencapai target yang telah ditetapkan. Saya sangat gembira dan bangga bahwa, meskipun dihadapkan pada tantangan Covid-19, proyek ini berhasil mencapai tahap 82 persen," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (27/9/2023).
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menjelaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek yang paling rumit, terutama karena kilang eksisting harus tetap beroperasi selama pelaksanaan proyek ini.
"Kami harus memastikan bahwa proyek tetap beroperasi dengan tingkat keselamatan dan keandalan yang tinggi," kata Nicke Widyawati saat mendampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo, Rabu (27/9/2023).
Nicke menjelaskan bahwa proyek ini terbagi menjadi dua fase. Fase pertama adalah peningkatan kapasitas kilang, sementara fase kedua melibatkan peningkatan kualitas produk dan produksi petrokimia serta LPG.
"Dengan peningkatan kapasitas ini, kami secara otomatis akan mengurangi impor bahan bakar minyak sebanyak 100.000 barel per hari, dan ini akan memiliki dampak yang signifikan terhadap defisit neraca perdagangan Indonesia," tambah Nicke.
Selain itu, Nicke menyebutkan bahwa RDMP Balikpapan juga akan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, mengubahnya dari standar Euro2 menjadi Euro5, sehingga lebih ramah lingkungan sesuai dengan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pertamina, sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, telah berkomitmen untuk mendukung target net zero emisi pada tahun 2060 dengan terus mendorong program-program yang berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDG's). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh sektor bisnis dan operasi Pertamina.
[TOS]
Related Posts
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi