Internasional
China Kecam Penerbangan Pesawat Militer AS di Ruang Udara Taiwan
Kaltimtoday.co - Hubungan antara China dan Amerika Serikat kembali memanas. Hal ini dikarenakan pesawat militer AS yang memasuki wilayah udara Taiwan. China menyebut tindakan AS ini sebagai tindakan ilegal dan upaya provokasi serius.
Kementerian Pertahanan Taiwan membenarkan bahwa sebuah pesawat militer angkut personel jenis Boeing C-40A Clipper versi militer dari Boeing 737 pada Selasa (9/6/2020) memasuki ruang udara Taiwan dengan izin meskipun tidak mendarat di bandara Taiwan mana pun.
Menurut laporan media Taiwan, pesawat AS lepas landas dari pulau Okinawa Jepang, di mana ada pangkalan udara utama AS, dan terbang di atas Taiwan utara dan barat dalam perjalanan ke Asia Tenggara.
“Penerbangan AS (di langit Taiwan) membahayakan kedaulatan kami, kepentingan keamanan dan pembangunan, dan melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan hubungan internasional,” ungkap seorang juru bicara pemerintah China dari Kantor Urusan Taiwan, dikutip AFP, Kamis (11/6/2020).
Juru bicara itu juga menyebut Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan berhubungan dengan kekuatan eksternal untuk melanggar kedaulatan wilayah China, menghancurkan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan, dan merusak keselamatan serta kesejahteraan penduduk pulau.
Kantor Urusan Taiwan adalah badan tingkat tinggi Beijing yang mengawasi kebijakan Taiwan. China menganggap Taiwan selama ini sebagai wilayah yang membangkang karena terus berupaya memerdekakan diri.
Dilansir dari South China Morning Post, Kementrian Pertahanan Taiwan pada Selasa (9/6/2020) juga mencegat beberapa jet tempur China yang terbang ke wilayah udara barat daya Taiwan.
China telah meningkatkan penerbangan tempur dan penyeberangan kapal perang di dekat Taiwan atau melalui Selat Taiwan sejak Tsai Ing-wen terpilih pertama kali menjadi presiden pada 2016. Tsai menolak mengakui Taiwan sebagai bagian dari 'kesatuan China'.
Tsai menyerang Beijing dengan mengatakan gerakan militer China dinilai tidak berarti dan tidak perlu, setelah jet militer China secara singkat melintasi garis tengah Selat Taiwan yang memisahkan kedua negara pada Februari lalu.
[RWT]