Advertorial
Danau Kumbara Bersiap Jadi Pusat Aktivitas Warga dan Wisata Baru di Desa Kota Bangun III

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara, tengah merancang transformasi kawasan Danau Kumbara menjadi ruang publik multifungsi yang menggabungkan rekreasi, olahraga, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Salah satu program unggulan yang akan diluncurkan pada tahun 2025 adalah Car Free Day (CFD), yang dirancang sebagai kegiatan mingguan setiap hari Minggu pagi.
Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menyebut inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali potensi Danau Kumbara, sekaligus menciptakan ruang interaksi sosial yang sehat dan produktif bagi masyarakat.
“Kami ingin Danau Kumbara menjadi tempat yang aktif, bukan hanya indah dipandang. CFD adalah pintu masuk menuju revitalisasi kawasan ini,” ujar Lilik belum lama ini.
CFD akan menghadirkan zona bebas kendaraan di sekitar danau, memungkinkan warga untuk berolahraga, bersantai, dan menikmati kuliner khas desa yang disajikan oleh pelaku UMKM. Pemdes juga tengah menyiapkan fasilitas pendukung seperti musala, jalur pedestrian, dan area kuliner untuk menunjang kenyamanan pengunjung.
Tak hanya soal infrastruktur, Lilik menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam kegiatan ini. Ia berharap CFD menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk menyalurkan kreativitas melalui seni, olahraga, dan promosi wisata lokal.
“CFD bukan hanya soal jalanan tanpa kendaraan, tapi tentang membuka ruang bagi warga untuk berkreasi dan berkontribusi,” jelasnya.
Pemdes juga membuka peluang kolaborasi dengan komunitas olahraga, kelompok masyarakat, dan pelaku usaha kecil agar kegiatan ini bisa berlangsung rutin dan berkelanjutan. Lilik percaya bahwa partisipasi aktif dari berbagai elemen desa akan menjadi kunci sukses CFD.
“Kalau semua pihak terlibat, CFD bisa jadi pemantik ekonomi sekaligus memperkuat rasa kebersamaan warga,” tambahnya.
Dengan semangat gotong royong, Pemdes Kota Bangun III berharap Danau Kumbara dapat berkembang menjadi ikon wisata partisipatif yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga menarik minat pengunjung dari luar daerah.
“CFD adalah simbol bahwa perubahan bisa dimulai dari desa, dari warga sendiri. Danau Kumbara akan menjadi bukti bahwa ruang publik bisa menjadi pusat kemajuan,” tutup Lilik.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- IKN Berdampak terhadap Peningkatan Produk UMKM di Kutai Kartanegara
- Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak
- Program Sandes dan BSPS Sasar Ribuan Warga Kaltim
- Irwan Tinjau Progres Pembangunan Rehabilitasi Sekolah di Kutai Kartanegara
- Tinjau Pertanian di Desa Sidomulyo, Irwan Bakal Realisasikan Perbaikan Jalan Usaha Tani