Daerah
Delapan Bulan Berjalan, Cek Kesehatan Gratis di Samarinda Masih Sepi Peminat, Dinkes Gencarkan Strategi Jemput Bola

Kaltimtoday.co, Samarinda - Delapan bulan sejak diluncurkan, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kota Samarinda masih belum menunjukkan lonjakan signifikan dalam jumlah peserta. Padahal, program nasional yang digagas di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda mencatat, hingga awal Oktober 2025, baru sekitar 20 ribu warga yang telah memanfaatkan layanan CKG di puskesmas. Angka tersebut dinilai masih cukup stagnan jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk Kota Tepian yang mencapai lebih dari 800 ribu jiwa.
Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih, mengakui bahwa tantangan utama dalam pelaksanaan program ini adalah pada tahap sosialisasi. “CKG ini kan program baru langsung dari pusat. Jadi memang dalam pelaksanaannya yang paling utama itu adalah men-sosialisasikan ke masyarakat,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Meski begitu, Ismed menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menunggu masyarakat datang ke puskesmas. Dinkes menerapkan pendekatan proaktif dan jemput bola untuk meningkatkan partisipasi.
“Kita tidak pasif. Kalau ada event, kegiatan besar, seperti Hari Kesatuan Gerak PKK atau pameran kesehatan bulan depan, kita juga laksanakan CKG di sana. Tujuannya supaya bisa menjaring lebih banyak warga,” jelasnya.
Selain menyasar masyarakat umum, strategi Dinkes juga kini diarahkan ke sekolah-sekolah. Sejak Agustus hingga September lalu, pemeriksaan CKG di lingkungan pelajar mulai digencarkan. Langkah ini disebut cukup efektif menaikkan cakupan layanan.
“Optimalisasi CKG pada anak sekolah lumayan meningkatkan capaian kita. Kalau data itu nanti sudah ter-input semua, angkanya akan signifikan naik,” kata Ismed.
Namun, ia juga mengungkapkan adanya kendala teknis dalam pelaporan. Sistem aplikasi “Satu Sehat” yang menjadi wadah pencatatan nasional sempat mengalami gangguan, sehingga beberapa hasil pemeriksaan belum sepenuhnya tercatat.
“Ada sedikit gangguan dari pusat, terutama di sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan CKG tapi datanya belum masuk. Begitu sudah masuk, nanti terlihat kenaikannya,” ungkapnya.
Meski menghadapi sejumlah hambatan, Dinkes Samarinda tetap optimistis capaian CKG akan meningkat dalam waktu dekat. Terlebih, bulan ini Kota Samarinda menjadi lokus supervisi nasional dari Kementerian Kesehatan, yang diharapkan dapat mendorong perbaikan sistem dan pelaporan di lapangan.
“Pokoknya kalau di Samarinda, CKG sudah jalan dan kita terus sosialisasi. Kami yakin dengan strategi proaktif dan dukungan dari pusat, partisipasi masyarakat akan terus meningkat,” tutup Ismed.
[NKH]
Related Posts
- Polisi Masih Buru 5 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota, Warga Diminta Laporkan Jika Menemukan
- Penumpang Menyusut di Terminal Sungai Kunjang, Dishub Sebut akibat Zona Merah Ojol
- Kronologi Lengkap Tahanan Kabur di Polsek Samarinda Kota, Polisi Sudah Tangkap 10 Orang
- Sudah 10 Orang Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Samarinda Kota Berhasil Ditangkap, Sistem Pengamanan Akan Dievaluasi
- Minim Keterangan, Polisi Hati-Hati Tangani Kasus Dugaan Eksploitasi Anak di Samarinda