Kukar
Deteksi Dini Potensi Gempa, BMKG Sosialisasi dan Sinkronisasi Mikrozonasi di Kukar
Kaltimtoday.co, Tenggarong – Mengantisipasi sejak dini terjadinya getaran gempa sampai di daerah lain, yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur hingga menimbulkan korban. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan Sosialisasi dan Sinkronisasi Informasi Hasil Kajian Kerentanan Seismik (Mikrozonasi) di Kutai Kartanegara (Kukar).
Pelaksanaan tersebut diselenggarakan di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar pada Jumat (10/11/2021).
Kepala Sub Bidang Layanan Informasi Seismologi Teknik BMKG, Sigit Pramono mengatakan, kegiatan ini menitikberatkan jika terjadi getaran kegempaan yang dirasakan di wilayah sekitarnya. Seperti gempa Palu, Sulawesi Utara yang mungkin sempat dirasakan di Kukar.
Dengan mengetahui lebih awal gambaran spasial penyebaran kondisi di Kukar. Maka ke depan ketika ada pembangunan infrastruktur, sudah bisa memperhitungkan dampak jika terjadi getaran gempa.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Intensitas Sedang hingga Tinggi Bakal Guyur Kaltim 11-20 November 2024
View this post on InstagramBaca Juga: Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bulungan KaltaraBaca Juga: BMKG Peringatkan Skenario Terburuk Megathrust di Selat Sunda, Dampak Gempa Bisa Capai Magnitudo 8,7
“Ini bisa menjadi acuan awal, agar pembangunan itu sudah memperhitungkan dampak, ketika ada sebuah getaran gempa yang dirasakan sampai ke Tenggarong,” kata Sigit.
Jenis tanah lunak atau medium sangat mudah mengalami pembesaran getaran, sehingga infrastruktur yang dibangun harus memperhitungkan rekayasa engineering. Artinya memperhitungkan aspek level getaran supaya bangunan tersebut bisa kokoh bertahan ketika terjadi kegempaan.
Sigit menyebutkan, kegempaan juga bisa menurunkan bencana turunan seperti longsor atau pergerakan tanah karena bentuk topografinya. Berdasarkan data, wilayah Kalimantan cenderung sangat sedikit menjadi pusat kegempaan tetapi hanya area potensi dampak dari wilayah sekitarnya.
“Seperti kegempaan di selat Makassar dan kegempaan dari Palu. Untuk di kalimantan sendiri wilayah Tarakan yang relatif paling aktif dibandingkan wilayah-wilayah lain,” sebutnya.
Sementara Kepala BPBD Kukar, Marsidik menambahkan, hasil survey yang diserahkan bagian terpenting yakni mitigasi bencana, jangan sampai tidak dideteksi mulai dini yang akhirnya menimbulkan korban. Tentu ini menjadi acuan mitigasi bencana yakni Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), dan saat ini sedang dalam proses.
“Kedepan mau kita Peraturan Daerah (Perda) kan, itu merupakan bagian dari pelengkap nya. Kita tidak mengharapkan segala sesuatu tidak terencana, semuanya terencana supaya selamat artinya selamat dari ancaman bencana,” sebut Marsidik.
Walaupun di Kukar termasuk kriteria kecil gempa, tapi nanti ada rekayasa teknis yang menyesuaikan dengan kondisi, baik itu zona merah ataupun zona hijau. Sehingga aman dari bencana.
“Harapannya menjadi aman dari bencana, jangan sampai terjadi bangunan runtuh sehingga menimpa korban,” tutupnya.
[SUP | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Jelang HUT RI Ke-79 di IKN, BMKG Lakukan Rekayasa Cuaca hingga Habiskan 22 Ton Garam
- BMKG Berau Prakirakan Potensi Fase Dua La Nina Timbulkan Peningkatan Curah Hujan, Peringatkan Warga Ancaman Banjir dan Longsor
- Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Kepulauan Tanimbar
- Potensi Hujan Lebat di Beberapa Wilayah, Cek Prakiraan Cuaca BMKG Kaltim Senin 24 Juni 2024
- Waspada Hujan Lebat di Balikpapan dan Samarinda, Cek Prediksi Cuaca Kaltim Sabtu, 22 Juni 2024