Advertorial

Di Balik Filosofi Batik Samarendah, Syahril Darmawie: Punya Hak Cipta

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 03 November 2023 20:15
Di Balik Filosofi Batik Samarendah, Syahril Darmawie: Punya Hak Cipta
Potret Batik Samarendah dengan sejumlah ikon yang filosofis. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda – Sebagai warisan budaya, Batik Samarendah memiliki filosofi yang mendalam. Menampilkan ikon khas seperti Pesut Mahakam, Jembatan Mahkota, dan Batu Bara, batik ini mencerminkan kekayaan budaya dan alam Kalimantan Timur.

Salah satu pembatik Samarinda, Syahril Darmawie menjelaskan secara singkat makna dari sejumlah ikon Batik Samarendah itu. Ia mengatakan, masing-masing ikon memiliki cerita tersendiri.

"Pertama, ada hewan pesut. Ini ikon kebanggaannya Kaltim. Uniknya, pesut hanya ada di Sungai Gangga, Sungai Amazon, dan Sungai Mahakam," bebernya.

Ia menambahkan, pesut yang tergambar di batik tersebut, tengah melompat dari air berwarna keruh. Hal tersebut berarti, pesut Mahakam tidak suka dengan air yang kotor dan kebisingan yang terjadi saat ini.

"Pesut sudah jarang terlihat, sebagian dari mereka bergeser hingga ke Danau Semayang dan Danau Jempang," kata Syahril.

Selain itu, ada juga ikon batu bara dan Jembatan Mahkota yang ada di Samarinda. Syahril menjelaskan, adanya ikon Batu Bara tersebut melambangkan penopang devisa di Kalimantan Timur. Kemudian, Jembatan Mahkota memiliki fungsi sebagai penghubung kecamatan Sambutan dengan Palaran. Tercatat, jembatan itu memiliki panjang sekitar 1.428 meter.

"Ada ornamen dayak dan ikon sawit di sana. Batik Samarendah ini, sudah memiliki hak cipta juga," imbuhnya pada Kamis (2/11/2023).

Sebagai penggagas dari Batik Samarendah itu, Syahril membeberkan bahwa proses pembuatannya sekitar satu bulan lamanya. Itulah mengapa harga batik kian mahal, karena membutuhkan proses yang sangat panjang.

"Kami buatkan batik ini sesuai pesanan ya. Kalau untuk batik tulis, paling berkisar Rp 500 ribuan," ujar Syahril.

Terpisah, Awang Khalik selaku Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim menghmbau pelaku ekraf khusus di subsektor wastra, untuk tetap mengembangkan ide kreatifnya dalam membuat produk batik.

"Motif batik khas Kalimantan Timur harus terus dilestarikan. Utamanya, untuk mendukung potensi wastra yang ada di Bumi Etam," ungkapnya.

[RWT | ADV DISPAR KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya