Advertorial
Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, OJK Kaltim Pastikan Kondisi Keuangan Masih Stabil
Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim, Made Yoga Sudharma memastikan kondisi keuangan di Kaltim masih stabil dengan kinerja positif, likuiditas cukup, dan risiko terkendali di tengah dinamika ekonomi global.
Made Yoga juga menjelaskan, pertumbuhan untuk sektor perbankan Kaltim cukup baik. Hal itu dapat dilihat dengan adanya peningkatan aset dan dana pihak ketiga (DPK).
"Aset perbankan di Kaltim terus meningkat tercatat sebesar Rp 170,66 triliun atau meningkat sebesar 17,00 persen (yoy) dari posisi September 2022," ungkap Made Yoga dikutip dari rilis resminya, Selasa (21/11/2023).
Diketahui, total DPK perbankan terus meningkat hingga Rp 159,34 triliun atau setara dengan 18,33 persen (yoy). Komposisi DPK di Kaltim juga mayoritas didominasi oleh tabungan dan giro dengan porsi sebesar Rp 115,2 triliun alias sebesar 72 persen dari total DPK.
Selain itu, penyaluran kredit perbankan Kaltim turut meningkat. Tercatat, penyaluran kredit bank yang ada di Kaltim mencapai Rp 85,95 triliun atau tumbuh sebesar 14,23 persen (yoy).
“Sementara itu, penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim tercatat sebesar Rp 170,45 triliun atau tumbuh 10,93 persen (yoy) dibandingkan posisi September 2022,” sambung Made Yoga.
Dia mengatakan, kualitas kredit perbankan Kaltim juga terjaga dengan baik. Rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan gross 2,21 persen dan NPL net 0,90 persen untuk kredit lokasi bank, dan NPL gross 1,32 persen dan NPL net sebesar 0,51 persen untuk kredit lokasi proyek.
"Sektor pasar modal Kaltim juga menunjukkan perkembangan yang positif, ditunjukkan dengan peningkatan jumlah investor di instrumen saham dan reksa dana," tambahnya.
Made Yoga menyebut, jumlah investor saham yang tercermin di dalam nilai Single Investor Identification (SID) periode September 2023 ada 84.156 SID atau meningkat sebesar 21,5 persen (yoy) dibanding September 2022.
Penyumbang investor saham terbesar pada periode ini berada di Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara (Kukar) yaitu masing-masing sebesar 27.624 SID, 25.230 SID, dan 7.945 SID.
“Di samping instrumen saham, instrumen reksadana juga menjadi pilihan investasi di kalangan masyarakat. Jumlah investor reksadana pada September 2023 tercatat sebanyak 192.181 SID, naik sebesar 21,77 persen (yoy) dibanding September 2022," tambah dia.
Penyumbang investor reksadana terbesar berada di Samarinda dengan 54.783 SID, Balikpapan dengan 54.053 SID, dan Kukar dengan 26.268 SID. Selain itu, sektor keuangan non-bank Kaltim juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dan diukur dari total pembiayaan yang disalutkan.
"Per posisi September 2023, total penyaluran pembiayaan di Kaltim mencapai Rp24,1 triliun, atau meningkat sebesar 33,05 persen (yoy)," paparnya.
Sebagai informasi, penyaluran pembiayaan terbesar ditujukan pada sektor ekonomi pertambangan dan penggalian sebesar 39,76 persen dari total penyaluran pembiayaan dengan nilai sebesar Rp9,58 triliun.
Untuk daerah yang menyalurkan pembiayaan terbesar adalah Kukar sebesar Rp 5,43 triliun, Samarinda Rp 5,40 triliun, dan Balikpapan sebesar Rp 4,75 triliun.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak
- Dengar Aspirasi Petani Kaltim, Sarifah Suraidah Janji Perjuangkan Stabilitas Harga Pupuk
- PBB Tetapkan Hari Danau Dunia, Danau Matano Jadi Contoh Sinergitas Konservasi Air
- DJPb dan Pemprov Kaltim Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD Digital ke Kepala Daerah dan Pimpinan Unit Satuan Kerja