Internasional
Di Tengah Kekhawatiran Krisis Ekonomi, AS Desak Israel untuk Mengakhiri Operasi Militer di Gaza
Kaltimtoday.co - Baru-baru ini, seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya menyampaikan bahwa pemerintah AS telah menyerukan kepada Israel untuk menghentikan operasi militer mereka di Gaza, Palestina.
Menurut pejabat tersebut, permintaan ini diajukan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, kepada pemerintah Israel. Blinken, yang sedang melakukan kunjungan diplomatik ke beberapa negara Timur Tengah termasuk Israel, telah menyampaikan pesan ini kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Blinken mengatakan, agar angkatan bersenjata Israel bertindak lebih hati-hati dan profesional dalam operasi mereka, dengan tujuan mengurangi jumlah korban sipil. Permintaan ini muncul menyusul laporan bahwa lebih dari 20.000 orang, sebagian besar warga sipil, telah menjadi korban dalam peristiwa ini.
Kunjungan Blinken, yang dimulai sejak 4 Januari 2024, fokus pada upaya penyelesaian konflik di Timur Tengah, dengan agenda kunjungan ke negara-negara seperti Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Di sisi lain, AS sendiri menghadapi tekanan ekonomi internal dan kritik terkait dukungan mereka terhadap Israel, terutama dalam konflik dengan Gaza. Ini terjadi di tengah kekhawatiran krisis keuangan di AS, yang diperburuk oleh alokasi anggaran besar untuk konflik ini.
Selain itu, ada laporan meningkatnya kegiatan milisi di Yordania yang menargetkan kapal perang dan kapal komersial AS sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas di Palestina.
Perkembangan ini datang setelah AS memberikan dukungan finansial besar kepada Israel, yang diperkirakan mencapai US$14,3 miliar atau sekitar Rp221,8 triliun, yang menambah beban pada ekonomi Amerika.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Palestina karena Situasi Keamanan
- WHO: 28 Tenaga Medis di Lebanon Tewas dalam Sehari akibat Serangan Israel
- Sekjen PBB Antonio Guterres Dilarang Masuk Israel, Disebut Persona Non-Grata
- Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel Setelah Pasukan Darat Israel Masuk Lebanon
- Donald Trump Ancam Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Terbukti Terlibat dalam Upaya Pembunuhannya