Internasional
Daftar Negara yang Tolak Resolusi PBB tentang Palestina, Ada Tetangga Indonesia

Kaltimtoday.co - Mayoritas anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendukung resolusi yang mengadvokasi solusi dua negara untuk Israel dan Palestina.
Resolusi yang disahkan pada Jumat (12/9/2025) ini juga berarti mendukung pengakuan Palestina sebagai negara merdeka. Sebanyak 142 negara memberikan dukungan, 10 negara menolak, dan 12 negara memilih abstain.
Resolusi ini sekaligus mengukuhkan Deklarasi New York yang merupakan hasil konferensi internasional di Markas Besar PBB pada Juli lalu. Konferensi tersebut digagas oleh Prancis dan Arab Saudi, yang bertujuan menyusun peta jalan perdamaian di kawasan.
Deklarasi ini mencakup beberapa langkah penting seperti gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan sandera, dan pembentukan negara Palestina yang berdaulat.
Selain itu, deklarasi tersebut menyerukan pelucutan senjata Hamas, pengucilannya dari pemerintahan di Gaza, normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab, serta jaminan keamanan kolektif.
Rubio Kunjungi Israel Bahas Perang Gaza Seusai Serangan ke Qatar
Duta besar Prancis untuk PBB, Jérôme Bonnafont, menegaskan bahwa deklarasi ini adalah langkah konkret menuju solusi dua negara yang adil.
Namun, Duta Besar Israel, Danny Danon, menolak resolusi ini dengan menyebutnya sebagai isyarat kosong yang justru menguntungkan Hamas.
10 Negara yang Menolak Resolusi
Meski mayoritas dunia mendukung, ada 10 negara yang menolak resolusi mengenai kemerdekaan Palestina ini. Berikut daftarnya:
- Argentina
- Hungaria
- Mikronesia
- Nauru
- Palau
- Papua Nugini
- Paraguay
- Tonga
- Amerika Serikat
- Israel
Israel menjadi negara paling vokal menentang resolusi tersebut, dengan alasan resolusi ini hanya menguntungkan Hamas. Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel juga ikut menolak resolusi ini.
Selain yang menolak, terdapat 12 negara yang memilih abstain dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB:
- Albania
- Ceko
- Kamerun
- Ekuador
- Ethiopia
- Fiji
- Samoa
- Guatemala
- Makedonia Utara
- Moldova
- Sudan Selatan
- Kongo
Sementara dunia membahas solusi dua negara untuk Palestina, serangan Israel di Gaza terus berlanjut. Serangan besar-besaran Israel telah menghancurkan banyak bangunan, termasuk sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan PBB.
Setidaknya 49 orang tewas hanya dalam satu hari, dan total korban jiwa mencapai 62 orang dalam dua hari terakhir.
Lebih dari 6.000 warga Palestina harus mengungsi akibat pemboman tanpa henti. Jubir Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyebut warga Gaza kini hidup dalam kondisi sangat sulit di bawah pengepungan dan serangan terus-menerus.
Jet tempur Israel dilaporkan menjatuhkan bom setiap 10 hingga 15 menit di permukiman warga. Meski diimbau untuk mengungsi, banyak penduduk tetap bertahan karena daerah pengungsian seperti kamp al-Mawasi sudah padat dan kekurangan sumber daya.
Serangan ini disebut Israel sebagai balasan terhadap serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang. Namun, dampak serangan balasan ini sangat besar, lebih dari 64.000 warga Palestina tewas, ratusan ribu luka-luka, dan lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi.
[RWT]
Related Posts
- Banyak Daerah Perketat Aturan Pajak, Pemkot Bontang Justru Relaksasi PBB-P2
- PBB Prihatin Lebih dari 100 Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan Makanan
- Pekan ASI Sedunia: UNICEF dan WHO Soroti Pentingnya Dukungan bagi Ibu Menyusui di Indonesia
- Macron Umumkan Prancis akan Akui Palestina sebagai Negara, Israel dan AS Bereaksi Keras
- Konser Amal Sound of Freedom di Samarinda, For Revenge dan Pusakata Satu Panggung untuk Palestina