Daerah

Dinkes Kaltim Imbau Warga Gencarkan 3M Plus, Kasus DBD Tembus 2.836

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 15 Juli 2025 16:17
Dinkes Kaltim Imbau Warga Gencarkan 3M Plus, Kasus DBD Tembus 2.836
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim), Jaya Mualimin. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim), Jaya Mualimin, mengimbau masyarakat untuk terus menggencarkan Gerakan 3M Plus sebagai upaya pencegahan terhadap peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut. Hingga saat ini, jumlah kasus DBD di Kaltim tercatat mencapai 2.836 kasus.

Jaya menjelaskan, Gerakan 3M Plus mencakup tiga langkah utama, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Langkah tersebut perlu ditambah dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti vaksinasi, penggunaan kelambu saat tidur, serta penaburan larvasida di tempat-tempat rawan.

“Prinsipnya sangat sederhana, bersihkan sarang nyamuk setiap minggu. Jika kita menemukan jentik nyamuk di rumah, segera lakukan tindakan pembersihan,” ungkapnya pada Selasa (15/07/2025).

Menurutnya, peningkatan kasus DBD harus menjadi perhatian bersama, terutama saat memasuki musim hujan. Ia menyebut bahwa situasi penyebaran DBD di Kalimantan Timur masih fluktuatif, sehingga kewaspadaan masyarakat tidak boleh menurun.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kaltim, penyebaran kasus DBD tertinggi terjadi di Balikpapan dengan 765 kasus, disusul Kutai Kartanegara sebanyak 606 kasus, dan Kutai Timur dengan 400 kasus. Di Samarinda tercatat 348 kasus, kemudian Bontang 211 kasus, Paser 197 kasus, dan Penajam Paser Utara 150 kasus. Sementara itu, Kutai Barat mencatat 89 kasus, Berau 62 kasus, dan Mahakam Ulu delapan kasus.

Meskipun kasus terus bertambah, sejumlah daerah dinilai berhasil menekan angka kematian akibat DBD di bawah ambang batas 0,5 persen, sesuai dengan target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan untuk case fatality rate (CFR) DBD.

Namun, masih terdapat daerah dengan angka kematian yang mencolok, seperti Paser yang mencatat dua kematian, serta Kutai Timur, Berau, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara yang masing-masing mencatat satu kematian.

“Target Renstra kita untuk CFR akibat dengue adalah kurang dari 0,5 persen. Untuk wilayah yang masih melebihi ambang batas, kami akan terus meningkatkan intervensi dan intensifkan sosialisasi kepada masyarakat,” sebut Jaya.

Dinkes Kaltim juga terus memperkuat promosi kesehatan dan penyuluhan di berbagai wilayah, dengan melibatkan lintas sektor serta komunitas lokal. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD dan menjadikan tindakan pencegahan sebagai kebiasaan harian.

“Kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jaga lingkungan agar tetap bersih dari jentik nyamuk, demi terwujudnya Kaltim yang sehat dan bebas DBD,” tutup Jaya.

[RWT] 



Berita Lainnya