Advertorial
Rudy Mas'ud Targetkan Kaltim Jadi Produsen CPO Nomor Satu di Indonesia
Kaltimtoday.co, Samarinda - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud atau yang akrab disapa Harum, menargetkan Kaltim sebagai produsen utama minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Indonesia. Pernyataan ini ia sampaikan dalam Rapat Kerja Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Timur 2025 yang digelar di Aston Grand Ballroom Samarinda, beberapa waktu lalu.
Menurut Harum, potensi sektor perkebunan kelapa sawit di Kaltim sangat besar dan mampu mengantarkan provinsi ini ke posisi puncak produksi nasional. Ia mempertanyakan mengapa Kaltim harus puas di peringkat dua atau lima, padahal ada peluang nyata untuk meraih posisi pertama.
“Kalau Kaltim bisa jadi nomor satu, kenapa harus nomor dua atau nomor lima?” tegasnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur Harum mengajak seluruh pemangku kepentingan, terutama para pengusaha yang tergabung dalam GAPKI, untuk bersinergi mencapai target bersama. Ia menyoroti pentingnya memanfaatkan setiap potensi lahan yang ada, termasuk lahan tidur yang belum digarap.
“Segera konsolidasi. Kalau ada lahan yang tidak dimanfaatkan, cari tahu apa masalahnya,” ujarnya.
Harum juga menekankan bahwa apabila kendala yang dihadapi berkaitan dengan infrastruktur atau tenaga kerja, maka perlu duduk bersama dan mencarikan solusi terbaik. Menurutnya, sayang jika masih ada lahan potensial yang terbengkalai, padahal permintaan global terhadap komoditas kelapa sawit sebagai sumber energi terus meningkat.
Lebih lanjut, Gubernur Harum menyebut bahwa pemerintah provinsi memiliki data lengkap mengenai lokasi-lokasi lahan tidur milik perusahaan yang mencapai ribuan hektare. Ia mendesak agar lahan-lahan tersebut segera dimanfaatkan untuk memperluas area produksi.
“Jangan tunggu lama, manfaatkan secepatnya,” imbuhnya.
Saat ini, Provinsi Riau masih menjadi daerah penghasil CPO terbesar di Indonesia. Namun Harum optimistis bahwa dalam tiga tahun ke depan, Kaltim dapat mengambil alih posisi tersebut. Dengan luas area perkebunan kelapa sawit mencapai 1,47 juta hektare, dan potensi perluasan hingga 2 juta hektare, Gubernur yakin target ini realistis dicapai jika optimalisasi lahan dilakukan secara menyeluruh.
Untuk itu, ia mengingatkan agar semua pihak melakukan evaluasi terhadap hak guna usaha (HGU) di lahan-lahan yang masih belum produktif. Pemprov Kaltim juga berencana berkoordinasi dengan para kepala daerah guna mencarikan solusi terbaik terhadap berbagai hambatan di lapangan.
“Kita harus pastikan tidak ada lagi lahan sawit yang menganggur. Ini penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” tutup Harum.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Related Posts
- Pandangan Pengamat: Banjir Samarinda Tak Cukup Diatasi dengan Pengerukan Sungai Mahakam
- Mengenal MBG Plus Kukar: Program Makan Bergizi Gratis untuk Balita dan Lansia
- Alhamdulillah! Lima Korban KM Fadil Jaya Ditemukan Selamat di Perairan Mamuju
- Gubernur Rudy Mas’ud Perjuangkan Optimalisasi PI 10 Persen untuk Tambah Pendapatan Daerah Kaltim
- Reformasi Hukum Mandek! Kurawal: Setahun Prabowo-Gibran Gagal Tepati Janji Asta Cita








