Bontang
Diskominfo Bontang Siapkan Program Percepatan atau Quick Win
Kaltimtoday.co, Bontang – Pemerintah Kota Bontang yang resmi masuk dalam Gerakan Menuju 100 Smart City didorong untuk menentukan program percepatan alias Quick Win. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang sudah menentukan tiga program Quick Win tersebut.
Di antaranya, Bessai Berinta Smart City. Program tersebut merupakan inisiasi dari Diskominfo Bontang yang akan dipusatkan di Commad Center.
Kedua, Sistem Informasi Tata Ruang (Simtaru) yang digagas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang. Simtaru dibuat untuk memudahkan pelayanan dalam hal perizinan, yang nantinya akan diintegrasikan dengan Sistem Perizinan Elektronik (Si Peri Etnik).
Sedangkan quick win ketiga merupakan inisiasi Kelurahan Telihan, yakni Masyarakat Sadar Lingkungan (Masdarling) yang nantinya akan dikembangkan di seluruh kelurahan Bontang.
Ada tujuh tujuan masterplan smart city Bontang. Yaitu smart city readiness, gunanya untuk meningkatkan kesiapan pembangunan smart city Bontang.
“Smart governance, tujuannya untuk meningkatkan tata kelola Pemkot Bontang dan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat,” kata Dasuki.
Selanjutnya, smart branding yang bertujuan meningkatkan daya saing Bontang. Smart economy, yaitu meningkatkan produktivitas perekonomian yang berdaya saing. Kemudian smart living, gunanya untuk menjamin kelayakan hidup masyarakat.
“Dan smart society, yaitu bertujuan mewujudkan masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik maupun virtual,” terang dia.
Terakhir adalah mewujudkan pembangunan Bontang yang peduli terhadap tata kelola lingkungan melalui smart environment.
Dari ketujuh tujuan masterplan tersebut, merupakan konteks untuk mewujudkan visi smart city Bontang. Yaitu, Mewujudkan Masyarakat Bontang yang Sejahtera dan Humanis Melalui Inovasi yang Berkelanjutan.
“Tiga kata (sejahtera, humanis, dan inovasi) ini menjadi yang perlu dipikirkan. Kesejahteraan bagi semua, humanis karena kita hidup berdampingan banyak suku, agama, dan adat istiadat. Dan inovasi inilah bagian dari upaya ke depan agar hidup itu bisa berdaya saing,” ujar Dasuki.
Lebih jauh, Dasuki menjelaskan road map pembangunan smart city yang meliputi empat tahapan. Singkatnya, tahap pertama adalah tahap inisiasi yang merupakan strategi jangka pendek 2020, kemudian tahap pengembangan 2021-2022 dan tahap pendayagunaan 2022-2023 merupakan strategi jangka menengah. Serta tahap penyempurnaan dalam strategi jangka panjang yang dimulai 2025 hingga 2029 mendatang.
[AG | RIR | RWT | ADV]