Advertorial
Dispar Kaltim Dorong Pelaku Ekraf Buat Suvenir Sesuai Karakteristik Tempat Wisata

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pariwisata Kalimantan Timur mendorong pelaku ekonomi kreatif khusus di subsektor kriya, membuat suvenir yang menyesuaikan karakter atau identitas tempat wisata.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Baihaqi.
"Pesan untuk pelaku ekraf di wilayah tempat wisata, saya minta mereka untuk berkreasi membuat produk yang relevan dengan tempat wisata," ungkapnya.
Baihaqi menjelaskan, maksud dari relevan antara produk dan tempat wisata tersebut, yakni menyesuaikan karakteristik dari destinasi wisata setempat. Ia mengambil salah satu contoh destinasi wisata di Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan.
"Misal di Teritip, bisa mereka itu bikin kerajinan tangan dari kayu, dengan bentuk buaya. Jadikan berkarakter, supaya wisatawan tertarik untuk membeli," paparnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta agar pelaku ekraf bisa mendesain suatu produk dengan sangat baik. Tentu, kreativitas dan inovasi juga harus dituang dalam sebuah produk ekraf yang berkarakter.
"Kalau buat desain, yang simple saja bagus. Mikirnya bagaimana wisatawan itu senang memakai produknya," bebernya pada Kamis (26/10/2023).
Kendati demikian, Baihaqi menyebut bahwa beberapa destinasi wisata di Kaltim, sudah memiliki pelaku ekraf masing-masing di wilayahnya. Untuk itu, pihak Dispar Kaltim terus mendorong pelaku ekraf agar bisa berpartisipasi dalam pengembangan potensi wisata di Bumi Etam.
"Beberapa memang sudah ada pelaku ekrafnya, beberapa juga belum. Memang tidak gampang. Maka dari itu kita selalu memberikan pendampingan dan pelatihan, juga melibatkan mereka dalam pengembangan destinasi wisata di Kalimantan Timur.
[RWT | ADV DISPAR KALTIM]
Related Posts
- Kaltim Terancam Tekanan Ekonomi Jika Pemangkasan Transfer Pusat ke Daerah 2026 Direalisasikan
- Isu Pemangkasan TKD Kaltim, Ekonom Desak Pemerintah Perkuat Fiskal Daerah
- Jatam Kaltim: Kasus Korupsi IUP Donna Faroek-Rudi Ong Bukan Sekadar Kerugian Negara, tapi Kejahatan Ekologis
- KPK Resmi Tahan Dayang Dona 20 Hari Terkait Kasus Suap Izin Usaha Pertambangan
- DBH Kaltim Terancam Dipangkas, Pengamat Nilai Kepala Daerah Kurang Proaktif Hadapi Tekanan Pusat