Advertorial

Dispora Kaltim Tantang Cabor Lebih Kreatif, Jangan Hanya Andalkan Dana Hibah

Kaltim Today
30 Mei 2025 14:56
Dispora Kaltim Tantang Cabor Lebih Kreatif, Jangan Hanya Andalkan Dana Hibah
Gedung Dispora Kaltim yang terletak di Kompleks Stadion Kadrie Oening Jalan KH Wahid Hasyim I. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur meminta cabang olahraga (cabor) di daerah ini meningkatkan keseriusan dalam mengelola prestasi atlet. Hal itu disampaikan menyusul evaluasi yang menunjukkan masih lemahnya efektivitas penggunaan dana hibah yang disalurkan pemerintah melalui KONI Kaltim.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menegaskan bahwa era pengurus cabor yang hanya ada di “papan nama” harus segera ditinggalkan.

“Jangan cuma jadi pengurus, tapi enggak benar-benar mengurus. Kita sudah keluarkan anggaran besar lewat KONI. Harusnya dibarengi dengan kerja nyata, bukan hanya rapat dan seremonial,” tegas Rasman, baru-baru ini.

Dispora Kaltim, kata dia, menyalurkan anggaran mulai ratusan juta hingga miliaran rupiah setiap tahun untuk mendukung kegiatan cabor. Namun, dari sejumlah laporan dan hasil evaluasi, masih banyak program yang belum berjalan maksimal, terutama dalam pembinaan berkelanjutan, pencarian bibit atlet, hingga pencapaian target kompetitif.

“Anggaran itu bukan hadiah. Itu mandat untuk membangun prestasi,” tegasnya lagi.

Selain soal manajemen pembinaan, Rasman juga menyoroti minimnya kreativitas cabor dalam mencari sumber pendanaan alternatif. Ia meminta agar setiap organisasi olahraga tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah, tetapi juga aktif menjalin kerja sama dengan pihak ketiga. Bentuknya bisa melalui sponsorship, program CSR perusahaan, maupun dukungan donatur pribadi.

“Kita ini daerah kaya. Potensi itu bisa dimanfaatkan asal cabor mau bekerja keras, bukan hanya menunggu dana hibah dari provinsi,” ujarnya.

Menurut Rasman, langkah kreatif bisa berupa program pembinaan jangka panjang, pelatihan terpadu bersama pelatih nasional, hingga event olahraga rutin yang melibatkan sektor swasta. Ia menekankan, kritik yang disampaikan bukan untuk menjatuhkan, melainkan mendorong perubahan cara pandang dalam manajemen olahraga.

Dispora Kaltim juga tengah menyiapkan platform untuk memperkuat sinergi antara cabor dengan pelaku industri, akademisi, dan media, agar pembinaan atlet tidak sepenuhnya bergantung pada APBD. Bahkan, Rasman membuka kemungkinan pemberlakuan insentif berbasis kinerja bagi cabor yang aktif dan mampu melahirkan atlet berprestasi.

“Kalau pengurus cabor mau serius dan terbuka bekerja, kita dukung sepenuhnya. Tapi kalau hanya jadi pengurus pasif, tidak akan bisa cetak atlet juara,” tandas Rasman. Ia pun berharap muncul semangat baru agar cabor di Kaltim benar-benar menjadi motor perubahan dan pencetak prestasi olahraga yang membanggakan daerah.

[NKH | ADV DISPORA KALTIM]



Berita Lainnya