Daerah
DP3A Sebut Kasus Kekerasan di Kaltim Tembus 1.110 Laporan, Mayoritas Kekerasan Fisik
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kalimantan Timur mencatat angka kekerasan di Kaltim pada 2025 mencapai 1.110 kasus. Dalam periode September hingga Oktober 2025, terjadi penambahan sekitar 90 kasus baru.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala DP3A Kalimantan Timur, Noryani Sorayalita pada Kamis (4/12/2025).
"Ada kenaikan sekitar 90 kasus. Jika dirata-rata, per hari ada tiga kasus kekerasan yang terjadi," ucap Noryani.
Ia menjelaskan bahwa, tingginya angka kekerasan bukan semata-mata menunjukkan semakin banyak kejadian, tetapi juga meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan.
“Kita apresiasi masyarakat yang berani speak up. Mereka melaporkan kasus yang dialami sendiri maupun orang lain. Untuk orang dewasa, kekerasan adalah delik aduan, sementara untuk anak bukan delik aduan sehingga siapa pun bisa melaporkan,” sebutnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh DP3A, persentase korban menunjukan bahwa 39 persen merupakan korban dewasa, sedangkan 61 persen didominasi oleh korban anak-anak.
Terkait bentuk kekerasan, tahun ini kekerasan fisik menjadi jenis yang paling banyak dilaporkan, disusul kekerasan seksual dan psikologis.
“Kalau tahun lalu yang tertinggi adalah kekerasan seksual. Ini bisa berubah seiring waktu,” ungkap Noryani.
Noryani juga menyinggung perlunya media turut membantu menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai bentuk kekerasan dan alur pelaporan yang baik sesuai prosedur yang berlaku.
“Wartawan juga penting menyampaikan ke masyarakat kalau terjadi kekerasan harus melapor ke mana,” tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- Pemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Korban Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
- Refleksi Thanksgiving di Juneau, Alaska: Kehangatan di Tengah Suhu Minus
- Bongkar Jejaring Keuangan di Balik Krisis Iklim: Jurnalis Dibekali Teknik Follow The Money
- Laporan UNDP: Tanpa Tata Kelola Baik, AI Berpotensi Perlebar Kesenjangan Global dan Timbulkan Risiko Lingkungan
- HARUM Tolak Kekerasan









