Advertorial
DPRD Berau Soroti Warkop 24 Jam, Antara Dampak Sosial dan Potensi Wisata Malam
Kaltimtoday.co, Berau - Anggota Komisi III DPRD Berau, Grace Warastuty Langsa menyikapi fenomena keberadaan warung kopi yang beraktivitas hingga 24 jam di beberapa sudut di kota Tanjung Redeb.
Dia menilai keberadaan warkop nonstop ini perlu diatur agar tidak menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat.
Ia mengingatkan, aktivitas semacam ini perlu diimbangi dengan regulasi dan pengawasan yang memadai. Sebab apabila dibiarkan begitu saja, dampak yang ditimbulkan justru memicu keributan, kebisingan, atau bahkan aktivitas menyimpang dari norma sosial.
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa warung kopi kini telah menjadi lebih dari sekadar tempat untuk bersantai, hal ini juga berkaitan dengan kebiasaan masyarakat yang kian dinamis," katanya.
Grace sejatinya tidak melarang hanya saja, terkait kenyamanan, ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara geliat ekonomi dan hak warga untuk mendapatkan ketenangan di malam hari.
“Kita tidak menolak keberadaan warung kopi 24 jam. Tapi jika tidak diatur, potensi gangguan terhadap warga yang tinggal di sekitarnya sangat besar," imbuhnya.
Satu sisi, politisi PDIP tersebut menilai, apabila tren warung kopi 24 jam dikelola dengan baik, ia percaya bahwa tempat-tempat ini bisa menjadi magnet wisata malam sekaligus wadah promosi produk lokal, seperti kopi khas Berau yang mulai dikenal luas.
“Jangan lupa, warung kopi juga punya potensi besar untuk mendukung sektor pariwisata dan UMKM. Kita bisa manfaatkan ini untuk mengenalkan kekayaan cita rasa kopi Berau kepada pengunjung luar. Tapi semua itu hanya mungkin jika dikelola dengan bijak,” katanya.
[MGN | ADV DPRD BERAU]
Related Posts
- DPRD Berau Imbau Warga Waspadai Kejahatan Siber, Jaga Kerahasiaan Dokumen Kependudukan
- DTPHP Rutin Salurkan Bantuan Bibit Ternak dan Jagung, DPRD Minta Pengawasan Berkala
- Sekretaris Komisi I DPRD Berau Soroti Sengketa Tanah Warga, Minta BPN dan Dinas Pertanahan Bertindak
- Gideon Soroti Kurangnya Perhatian terhadap Komunitas Adat Terpencil di Berau
- Sutami Ingatkan Pentingnya Kualitas Pengerjaan Fisik agar Fasilitas Umum Tak Cepat Rusak








