Advertorial
EBIFF 2025 Suguhkan Harmoni Budaya, 6 Negara dan 5 Provinsi Bersatu di Bumi Etam
Kaltimtoday.co, Samarinda - Gelora Kadrie Oening, Samarinda, menjadi saksi semarak pembukaan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 pada Jumat malam (25/7/2025). Festival budaya berskala internasional ini dibuka secara resmi dengan tajuk “Symphony of The World in East Borneo” yang menghadirkan penampilan seni dari enam negara dan lima provinsi di Indonesia.
Presiden CIOFF Indonesia, Said Rachmat, memberikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Samarinda dalam menyambut para delegasi asing. Ia menilai EBIFF sebagai momentum penting untuk mempererat hubungan budaya antarbangsa.
“Saya sangat bangga bisa berada di Kota Samarinda malam ini. Ini adalah momen besar untuk menjalin kerja sama antarbudaya dunia. Bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga pengalaman global yang luar biasa,” ujar Said.
Ia menekankan pentingnya pertukaran budaya dalam festival ini, yang menurutnya mampu memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia dan sebaliknya. Selain itu, ia berharap EBIFF dapat terus berlanjut dengan melibatkan lebih banyak negara di tahun-tahun mendatang.
“Festival ini menjadi bukti persahabatan antarbangsa dan membuka peluang baru, baik dalam bidang budaya, ekonomi, maupun pendidikan,” tambahnya.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyampaikan bahwa EBIFF tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga simbol kekuatan diplomasi budaya dan promosi strategis pariwisata daerah ke tingkat global.
“Kegiatan ini bukan sekadar hiburan. Ini ruang dialog, promosi pariwisata, dan wujud nyata dari kekayaan budaya Kalimantan Timur,” kata Rudy.
Ia menyoroti pentingnya mengemas warisan budaya agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Menurutnya, Kalimantan Timur adalah wilayah yang multikultural, tempat berbagai etnis seperti Kutai, Dayak, Banjar, Bugis, dan Jawa hidup berdampingan dalam harmoni.
“Multikulturalisme di sini bukan hanya slogan, tapi realitas yang membentuk identitas kita. Festival ini adalah pesan kuat bahwa keragaman adalah kekuatan,” tegasnya.
Pembukaan EBIFF turut dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan, termasuk musik tradisional dari Yayasan Gubang Kutai Kartanegara, penampilan drum band SMPN 35 Samarinda, dan parade budaya dari delegasi internasional seperti Rumania, Korea Selatan, India, Rusia, dan Polandia. Penampilan Tari Tapak Lembayung serta Tari Kolosal turut menutup rangkaian malam pembukaan dengan megah.
Festival ini terbuka untuk umum dan akan berlangsung hingga 29 Juli 2025. Selama lima hari, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni, lokakarya budaya, hingga pameran kerajinan tangan. Selain menjadi ajang pertunjukan budaya, EBIFF juga diyakini mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata di Kalimantan Timur.
[NKH | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Related Posts
- Disperkim Samarinda Bantah Isu Mark Up Proyek Playground Rp2,3 Miliar, Herwan: Anggaran untuk Enam Titik
- Dana Gratispol Segera Cair, Pengamat Ingatkan Soal Akurasi Data hingga Potensi Penyalahgunaan
- Fakta-Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara: Kronologi, Korban, dan Tindakan Polisi
- YJI Kaltim Dorong Kesadaran Kesehatan Jantung Lewat Senam Sehat di Islamic Center
- AAKBB Kaltim Angkat Suara soal Keterbatasan Guru Agama Non-Muslim di Sekolah Dasar








