Advertorial

EBIFF 2025 Sukses Digelar, Kaltim Perkuat Diplomasi Budaya Internasional

Kaltim Today
29 Juli 2025 09:18
EBIFF 2025 Sukses Digelar, Kaltim Perkuat Diplomasi Budaya Internasional
Penutupan EBIFF 2025. (Dok. Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sorotan lampu dan tepuk tangan meriah mengiringi malam penutupan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 di GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda. Ajang budaya terbesar di Kalimantan Timur ini resmi berakhir dengan penuh kemegahan, ditandai pemukulan gimar oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, didampingi Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel, Sekretaris Daerah Sri Wahyuni, Presiden CIOFF Said Rachmat, dan perwakilan delegasi dari berbagai negara.

Dalam sambutannya, Seno Aji menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan EBIFF 2025. Ia menilai festival ini menjadi sarana efektif diplomasi budaya yang mengangkat kekayaan seni, tradisi, dan potensi pariwisata Kalimantan Timur ke panggung global.

"EBIFF bukan hanya sekadar pertunjukan seni, melainkan wujud nyata interaksi lintas budaya yang memperkuat identitas daerah sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif dan UMKM," tegasnya.

Pentas budaya dari berbagai belahan dunia berpadu harmonis di panggung EBIFF, menyuguhkan tari-tarian, musik, hingga kesenian khas dari negara peserta. Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, ajang ini turut menggerakkan ekonomi lokal dan mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk pelaku seni, pengrajin, dan pelaku usaha kreatif. Festival ini juga memperkuat posisi Kaltim sebagai destinasi budaya unggulan di Indonesia.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kata Seno Aji, berkomitmen menjadikan EBIFF sebagai agenda tahunan yang berkelanjutan. Ia menyebut festival ini bukan hanya simbol selebrasi, tetapi juga wujud kebanggaan masyarakat Benua Etam terhadap warisan budayanya.

Di penghujung pidatonya, Seno Aji menyampaikan pesan harapan dalam bahasa Inggris, menandai semangat keterbukaan Kalimantan Timur terhadap dunia.

“May the memories we share here inspire stronger collaboration, cultural exchange, and mutual understanding between East Kalimantan and the world,” ucapnya.

Ia berharap semangat dari EBIFF 2025 dapat menular ke daerah lain dan menjadikan Kalimantan Timur sebagai contoh pengembangan budaya yang inklusif, modern, dan mendunia.  

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya