Nasional

Hardiknas 2025, Ini 5 Tokoh Inspiratif yang Mewarnai Sejarah Pendidikan Indonesia

Network — Kaltim Today 02 Mei 2025 08:20
Hardiknas 2025, Ini 5 Tokoh Inspiratif yang Mewarnai Sejarah Pendidikan Indonesia
Ki Hadjar Dewantara. (Commons Wikimedia/Istimewa)

Kaltimtoday.co - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 kembali diperingati dengan tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.” Momentum ini menjadi pengingat akan pentingnya kontribusi para tokoh pendidikan yang telah meletakkan fondasi bagi kemajuan sistem pendidikan Indonesia.

Pendidikan di Indonesia tidak hanya soal bangku sekolah atau kurikulum formal. Ia lahir dari perjuangan tokoh-tokoh besar yang mencurahkan pemikiran dan tindakan untuk memastikan bahwa setiap warga negara mendapat hak yang sama dalam belajar dan berkembang.

Berikut adalah lima tokoh berpengaruh dalam sejarah pendidikan Indonesia yang patut dikenang dan dijadikan inspirasi pada peringatan Hardiknas tahun ini:

1. Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Nasional

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, yang lebih dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara, adalah pelopor utama pendidikan nasional. Ia mendirikan Taman Siswa pada 1922 sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem pendidikan kolonial yang diskriminatif.

Filosofinya yang terkenal, “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,” menjadi landasan pendidikan Indonesia hingga kini. Hari kelahirannya, 2 Mei, diabadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

2. RA Kartini: Pejuang Emansipasi dan Pendidikan Perempuan

Raden Ajeng Kartini merupakan simbol perlawanan terhadap diskriminasi pendidikan terhadap perempuan di masa kolonial. Melalui surat-suratnya, Kartini menekankan pentingnya akses pendidikan bagi perempuan agar mampu berpikir kritis dan berkontribusi terhadap masyarakat.

Kartini bahkan sempat mendirikan sekolah bagi perempuan pribumi di Jepara, yang kemudian menjadi cikal bakal kesadaran akan pentingnya pendidikan inklusif. 

3. Ki Sarmidi Mangunsarkoro: Arsitek Kurikulum Nasional

Sebagai Menteri Pendidikan pada era awal kemerdekaan (1949–1950), Ki Sarmidi Mangunsarkoro memainkan peran penting dalam menyusun kurikulum nasional yang mencerminkan nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan Indonesia.

Ia juga dikenal sebagai sosok pendidik yang progresif, yang mengutamakan pendidikan rakyat serta menjadikan sekolah sebagai wahana untuk membangun karakter dan kesadaran nasional.

4. Buya Hamka: Ulama dan Pendidik Berwawasan Luas

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka adalah tokoh multidimensi — ulama, sastrawan, dan pendidik — yang membawa pendekatan baru dalam dunia pendidikan Islam.

Ia percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal ilmu agama, tetapi juga harus menyentuh nilai-nilai kemanusiaan, pemikiran modern, dan pembangunan karakter. Sebagai rektor dan penulis produktif, warisannya terus hidup dalam berbagai karya tulis dan lembaga pendidikan.

5. Soedjatmoko: Pemikir dan Pembaharu Pendidikan Tinggi

Soedjatmoko dikenal sebagai intelektual dan diplomat, namun kontribusinya terhadap dunia pendidikan juga sangat signifikan. Ia pernah menjabat sebagai rektor Universitas PBB di Tokyo dan aktif mengembangkan ilmu sosial serta kebijakan pendidikan di Indonesia.

Pemikiran-pemikirannya menekankan keterkaitan antara pendidikan, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan sosial, menjadikannya salah satu figur penting dalam pengembangan pendidikan tinggi yang berorientasi masa depan.

[RWT]



Berita Lainnya