Balikpapan

Harga BBM Naik, Sopir Angkot di Balikpapan Mengeluh: Sehari Paling Banyak Dapat Rp 50 Ribu

Kaltim Today
07 September 2022 11:52
Harga BBM Naik, Sopir Angkot di Balikpapan Mengeluh: Sehari Paling Banyak Dapat Rp 50 Ribu
Sopir angkot di Balikpapan minta ada penyesuaian tarif setelah BBM naik. (Sumber Foto: Pemkot Balikpapan)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Kenaikan harga BBM bersubsidi berdampak luas di masyarakat. Harga-harga barang pokok hingga tarif angkutan diprediksi bakal mengalami kenaikan.

Sabaruddin (49), sopir angkot di Terminal Batu Ampar Balikpapan misalnya, mengaku pendapatannya selama ini paling banyak Rp 50 ribu. Kenaikan BBM, dia khawatirkan akan semakin memperkecil pendapatannya sehari-hari.

"Biasa dapat Rp 350 ribu. Untuk bensin Rp 200 ribu sehari. Rp 50 ribu untuk saya, Rp 100 ribu setoran ke juragan yang punya mobil. Kadang cuma cukup beli bensin saja," keluh pria yang sudah jadi sopir sejak 1995 itu.

Sabaruddin berharap kenaikan tarif BBM juga diikuti kenaikan tarif angkot. Jika tidak, maka pendapatannya bakal turun drastis.

Basir sopir angkot trayek terminal Batu Ampar-Kampung Baru pulang-pergi juga menyampaikan keluhan serupa. Kondisi mobil angkot saat ini menurutnya sangat memperihatinkan. Ditambah lagi dengan naiknya harga BBM membuat sopir  hanya bisa pasrah menerima keadaan.

"Tambah sakit sekarang ini kondisinya. Belum lagi adanya taksi online sama ojek online, ini sekarang diperparah dengan naiknya BBM. Pertalite sekarang antre bukan main panjangnya," ujar warga Karang Rejo tersebut.

Tak berbeda dengan Sabaruddin, dalam sehari Basir juga paling mentok dapat Rp 50 ribu. Padahal dia mesti menghidupi empat anaknya yang masih sekolah. Belum lagi mesti membayar uang sewa rumah hingga bayar utang ke tetangga.

"Kondisi sekarang ini mirip dengan lagunya Rhoma Irama, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Kadang tetangga ngomel telat bayar utang," keluhnya.

Beruntung saat ini baik Sabaruddin maupun Basir mendapatkan job dari salah satu perusahaan nasional. Yakni antar jemput karyawan perusahaan tersebut dari mess hingga ke lokasi kerja yang berada di Jalan Yoes Sudarso. Walaupun tak cukup, setidaknya turut membantu untuk menghidupi keluarga mereka.

Biasa mereka diupah Rp 100 ribu perharinya. Sehingga dalam sebulan mereka bisa dapat Rp 3 juta. Memasuki akhir bulan biasanya baru dibayarkan. Walau job itu tidak berlangsung lama, bergantung pada masa kerja karyawan itu untuk menyelesaikan proyek nasional.

"Ya dicukupkan aja lah. Kalau istri di rumah aja, ya di dapur. Penghasilan untuk di rumah ya dari narik angkot ini. Paling tidak ada lah untuk makan anak-anak dan istri di rumah," terangnya.

Mereka berharap ada kebijakan khusus dari pemerintah terkait naiknya harga BBM tersebut. Setidaknya mendapatkan harga khusus untuk para sopir angkot di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik saat ini.

 "Ya harusnya adalah potongan harga untuk angkot. Tinggi sekali sekarang harga BBM, Rp 10 ribu. Paling tidak ya kasih lah Rp 8 ribu, jadi kita merasa terbantu. Tapi mau bagaimana ini kan suka-suka pemerintah," kompak mereka.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya