Nasional
Harga Minyak Sawit Jatuh Seiring Melonjaknya Stok dan Tertekannya Ekspor
Kaltimtoday.co - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali mengalami penurunan pada perdagangan Senin (11/9/2023), menjadikannya penurunan harga selama enam hari berturut-turut. Penurunan ini terjadi sebagai akibat dari data yang dirilis oleh Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), yang melaporkan peningkatan stok minyak sawit dan tekanan pada ekspor komoditas ini.
Kontrak berjangka CPO untuk bulan September 2023 mengalami penurunan sebesar 102 ringgit Malaysia per ton, mencapai 3.628 ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak Oktober 2023 juga mengalami koreksi turun sebesar 102 ringgit Malaysia, mencapai 3.650 ringgit Malaysia per ton.
Kondisi serupa terjadi pada kontrak berjangka CPO untuk November 2023, yang melemah sebesar 117 ringgit Malaysia menjadi 3.713 ringgit Malaysia per ton, dan kontrak Desember 2023 yang mengalami penurunan 110 ringgit Malaysia menjadi 3.769 ringgit Malaysia per ton. Di samping itu, kontrak Januari 2024 juga turun 95 ringgit Malaysia menjadi 3.823 ringgit Malaysia per ton, sementara kontrak Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 90 ringgit Malaysia menjadi 3.857 ringgit Malaysia per ton.
Menurut laporan dari Bernama, Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) mencatat bahwa total stok minyak sawit Malaysia melonjak sebesar 22,54% pada bulan Agustus 2023, mencapai 2,12 juta ton, dari 1,73 juta ton pada bulan Juli. Stok minyak sawit mentah (CPO) juga mengalami peningkatan sebesar 35,45% menjadi 1,2 juta ton pada bulan yang sama dari sebelumnya 886.384 ton pada bulan Juli.
Sementara itu, ekspor minyak sawit mengalami penurunan sebesar 9,78%, atau setara dengan 132.522 ton, menjadi 1,22 juta ton pada bulan Agustus, turun dari 1,35 juta ton pada bulan sebelumnya.
Trader minyak sawit, David Ng, mengomentari bahwa penurunan harga CPO terjadi karena meningkatnya stok di Malaysia. "Kami menemukan tingkat support pada 3.650 ringgit Malaysia per ton dan resistance pada 3.900 ringgit Malaysia," ujarnya.
Penurunan harga minyak sawit mentah ini memicu perhatian pelaku industri dan pemangku kepentingan dalam sektor ini, yang kini berusaha untuk menghadapi tantangan yang muncul akibat perubahan dalam pasaran minyak sawit global.
[TOS]
Related Posts
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak