Internasional

IFJ: 104 Jurnalis Tewas pada 2024, Sebagian Besar akibat Serangan Israel di Gaza

Network — Kaltim Today 11 Desember 2024 18:34
IFJ: 104 Jurnalis Tewas pada 2024, Sebagian Besar akibat Serangan Israel di Gaza
Seorang kerabat meratapi jenazah jurnalis Palestina Akram al-Shafiei yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza pada Januari 2024. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co – Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) melaporkan bahwa 104 jurnalis dan pekerja media kehilangan nyawa selama 2024. Dari jumlah tersebut, lebih dari separuhnya tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina.

Menurut laporan tahunan IFJ, periode 1 Januari hingga 10 Desember 2024 menjadi salah satu tahun paling berdarah dalam sejarah jurnalisme. Serangan Israel terhadap Gaza disebut sebagai kontributor utama tingginya angka kematian jurnalis tahun ini.

Sekretaris Jenderal IFJ, Anthony Bellanger, menyatakan bahwa 2024 menjadi salah satu tahun terburuk bagi para profesional media. Ia mengecam keras agresi Israel di Gaza yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa, termasuk dari kalangan jurnalis.

“Pembantaian ini terjadi di depan mata dunia,” ujar Bellanger, seperti dikutip dari Quds News Network, Rabu (11/12/2024).

IFJ mencatat bahwa serangan Israel di Gaza dan Lebanon menyebabkan tewasnya 55 jurnalis Palestina, enam jurnalis Lebanon, dan satu wartawan Suriah. Total ini mewakili 60% dari jumlah jurnalis yang tewas pada 2024.

Sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza pada 7 Oktober 2023, jumlah jurnalis Palestina yang tewas mencapai 138 orang. Angka ini menjadikan Gaza salah satu wilayah paling berbahaya dalam sejarah jurnalisme modern, setara dengan konflik di Irak, Filipina, dan Meksiko.

Menurut kantor berita Pemerintah Gaza, total 192 jurnalis Palestina telah tewas sejak dimulainya genosida Israel terhadap warga Palestina.

Selain angka kematian, jumlah jurnalis yang dipenjara juga meningkat tajam pada 2024. IFJ mencatat ada 520 jurnalis yang mendekam di penjara di seluruh dunia, dibandingkan dengan 427 orang pada 2023 dan 375 orang pada 2022.

China, termasuk Hong Kong, menjadi negara dengan jumlah jurnalis terbanyak yang dipenjara, yaitu 135 orang. Posisi kedua ditempati Israel dengan 59 jurnalis Palestina yang dipenjara, disusul Myanmar dengan 44 jurnalis.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya