Internasional
Israel Sasar dan Luncurkan 11 Rudal ke Rumah Sakit Indonesia
Kaltimtoday.co - Pesawat tempur Israel terus menyerang rumah sakit di Kota Gaza. Setelah pemadaman komunikasi dan jaringan lainnya pada Minggu, Kompleks Medis Nasser, yang memiliki empat rumah sakit, mengalami serangan tidak langsung dan langsung dari rudal Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya delapan warga Palestina tewas dalam serangan itu dan puluhan lainnya luka-luka.
Israel Sasar Seluruh Rumah Sakit di Gaza Termasuk Rumah Sakit Indonesia
Kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa Rumah Sakit Al-Shifa mendapat pemboman besar-besaran di sekitar rumah sakit, menewaskan sedikitnya enam warga Palestina dan melukai lainnya. Tentara Israel terus menyerang Rumah Sakit Al-Shifa, menuduh bahwa pimpinan militer Hamas ditempatkan di sana, sebuah klaim yang dibantah keras oleh kelompok Palestina.
Israel juga melakukan penyerangan besar-besaran di dekat Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza, sebuah fasilitas medis yang menampung hampir 14.000 warga Palestina yang mengungsi.
Sementara itu, kebakaran terjadi di lantai dasar Rumah Sakit Anak Al-Rantisi akibat serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza. Wafa juga mengatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia, di utara Gaza, mengalami serangkaian serangan udara besar-besaran Israel di sekitarnya, menyebabkan kepanikan di antara staf medis, pasien, dan pengungsi di dalam rumah sakit. Ia menambahkan bahwa Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara, menjadi sasaran serangan udara Israel, yang menyebabkan dua petugas medis terluka dan dua ambulans hancur.
Israel Kembali Serang Rumah Sakit Indonesia dengan 11 Rudal
Dilansir dari Suara.com, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan keprihatinan dan koordinasi intensif dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) terkait nasib RS Indonesia di Gaza. Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, M Iqbal, yang mengecam serangan terhadap warga dan fasilitas sipil di Gaza, menyebutnya sebagai tindakan biadab.
3 relawan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di RS Indonesia di Gaza dilaporkan selamat setelah berada di basement ketika serangan terjadi. Namun, situasi semakin memprihatinkan karena Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef al-Kahlout, melalui platform X, mengungkapkan bahwa stok bahan bakar solar untuk operasional rumah sakit hanya tersisa satu hari.
"RS Indonesia akan berhenti beroperasi total esok hari jika tak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik," tulisnya.
Pada saat yang sama, Fikri Rofiul Haq, relawan MER-C, menjelaskan bahwa bantuan kemanusiaan belum dapat masuk ke wilayah utara Gaza, tempat RS Indonesia berada, pada Rabu (8/11/2023). Pintu perbatasan di Rafah ditutup kembali, menyebabkan tertahannya bantuan kemanusiaan dan pembatasan pergerakan.
Sejarah pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza, Palestina, dimulai sejak 14 Mei 2011.Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza ini dibangun di atas tanah seluas 16.261 meter persegi (m2) yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara. Tanah ini merupakan wakaf dari Pemerintah Palestina di Gaza, Palestina.
Dana pembangunan RS Indonesia di Gaza sampai saat ini seluruhnya berasal dari donasi rakyat Indonesia, tidak ada dana bantuan asing. Maka dari itu RS ini dibernama RS INDONESIA (RSI) dengan harapan bisa menjadi bukti silaturahim jangka panjang antara rakyat Indonesia dan rakyat Palestina. Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza
[Kontributor: Nur Jayanti | Editor: Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Menlu Sugiono Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina di KTT BRICS Plus 2024
- Setahun Serangan Israel ke Gaza, 42.000 Warga Palestina Tewas
- Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Palestina karena Situasi Keamanan
- WHO: 28 Tenaga Medis di Lebanon Tewas dalam Sehari akibat Serangan Israel
- Sekjen PBB Antonio Guterres Dilarang Masuk Israel, Disebut Persona Non-Grata