Internasional
PBB Prihatin Lebih dari 100 Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan Makanan

Kaltimtoday.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya jumlah korban jiwa di Jalur Gaza. Dalam dua hari terakhir, lebih dari 100 warga Palestina dilaporkan tewas saat berusaha mendapatkan bahan makanan pokok di tengah konflik bersenjata yang masih berlangsung.
Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, yang mengutip data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
“Menurut rekan-rekan kami di bidang hak asasi manusia, lebih dari 100 orang tewas hanya dalam dua hari terakhir. Ratusan lainnya mengalami luka-luka di sepanjang rute konvoi makanan atau dekat pusat distribusi militer Israel,” ujar Haq dalam keterangannya, dikutip dari Antara.
Warga Sipil Jadi Korban saat Kejar Bantuan
OCHA menegaskan bahwa tidak ada satu pun warga sipil yang seharusnya mempertaruhkan nyawa hanya untuk memperoleh makanan.
“Warga sipil harus selalu dilindungi. Distribusi bantuan skala besar di tingkat komunitas harus difasilitasi, bukan dihalangi,” tegas Haq.
PBB menyebut kelangkaan makanan dan kebutuhan pokok di Gaza telah berlangsung selama berbulan-bulan. Krisis kemanusiaan memburuk akibat blokade dan serangan militer yang terus berlanjut, sehingga membuat akses terhadap pasokan bantuan menjadi semakin sulit.
Akses Bantuan Terkendala dan Berbahaya
Menurut Farhan Haq, rute-rute bantuan kemanusiaan yang disetujui otoritas Israel tidak memadai dan sering kali membahayakan keselamatan petugas di lapangan.
“Jalur yang diperintahkan otoritas Israel kepada tim kami masih jauh dari layak. Rutenya sempit, padat, atau bahkan tidak bisa dilalui,” ujarnya.
PBB kembali menyerukan kepada semua pihak agar menjamin akses bantuan secara cepat, aman, dan tanpa hambatan, demi menjunjung martabat kemanusiaan masyarakat sipil yang terdampak.
Korban Tewas Tembus 60 Ribu Jiwa
Sejak dimulainya operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023, lebih dari 60.300 warga Palestina dilaporkan tewas. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan udara yang berlangsung tanpa henti, ditambah blokade terhadap wilayah Gaza, telah menyebabkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin langka. Kondisi ini menimbulkan krisis kelaparan yang memburuk setiap harinya.
Related Posts
- Wamenlu: Tarif 0 Persen untuk Produk AS Tak Akan Banjiri Pasar Indonesia
- Kesepakatan Dagang Prabowo-Trump: Indonesia Impor BBM dan Gandum dari AS, Tarif Ekspor RI Turun
- Konser Amal Sound of Freedom di Samarinda, For Revenge dan Pusakata Satu Panggung untuk Palestina
- Ratusan Warga Samarinda Ikut “Walk For Freedom Palestine” di Stadion Kadrie Oening
- UNDP dan Bappenas Soroti Peran AI dalam Masa Depan Pembangunan Manusia Indonesia