Kaltim
Isran Noor Yakin Program Rumah Layak Huni Bisa Turunkan Angka Kemiskinan hingga di Bawah 3 Persen

Kaltimtoday.co - Gubernur Kaltim, Isran Noor yakin jika program pembangunan rumah layak huni (RLH) dengan target 3.000 unit dapat diselesaikan, maka presentase penduduk miskin akan turun menjadi di bawah 3 persen.
Berdasarkan data BPS, persentase kemiskinan di Kaltim sebesar 6 persen. Dengan program pembangunan rumah layak huni, diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di Kaltim.
“Karena salah satu indikator dalam penentuan kemiskinan adalah kondisi rumah yang tidak layak,” jelas Isran Noor saat menyerahkan RLH di Desa Kelekat, Kecamatan Kembang Janggut.
Isran Noor mengatakan, program pembangunan rumah layak huni berkolaborasi dengan perusahaan yang berusaha di Kaltim melalui program corporate social responsibility (CSR) dengan tujuan membantu masyarakat memiliki hunian yang layak dan sehat.
Susi, warga Desa Kelekat salah satu penerima RLH tak lupa mengucapkan terima kasih, karena berkat program RLH yang menggandeng PT Bayan di Tabang, keluarganya kini bisa hidup lebih layak dan nyaman.
“Terima kasih Pak Gubernur, karena rumah kami sebelumnya sudah rusak dan sering bocor,” tuturnya.
Dia berharap, pemerintah bisa membangun RLH lebih banyak lagi sehingga akan membantu masyarakat memiliki tempat tinggal yang lebih layak dan sehat.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Menkeu Purbaya Dukung Gen Z dan Ritel, Janji Pasar Modal Lebih Likuid dan Aman
- Menkeu Purbaya Respons Isu Utang Tembus Rp 9.138 Triliun: Masih Aman di Bawah Batas 60% PDB
- Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak: Strategi Kluivert dan Misi Wajib Menang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Pertama Kali Terekam, Bayi Dugong Muncul di Pantai Mali, Alor
- Geotab Luncurkan Asisten AI Generatif untuk Manajemen Armada di Indonesia