Daerah
John Martono Ungkap Filosofi Tugu Pesut di Dekat Jembatan Mahakam, Tekankan Konsep Mencintai Lingkungan

Kaltimtoday.co, Samarinda - Seniman John Martono membeberkan filosofi tugu pesut yang dibangun di dekat Jembatan Mahakam Samarinda. Melalui tugu tersebut, dirinya memberikan pesan khusus kepada masyarakat Kaltim, untuk punya kesadaran dalam merawat serta mencintai lingkungan.
"Konsep patung pesut ini yaitu bagaimana kita harus mencintai lingkungan. Saya yakin selama pesut itu ada, berarti lingkungan itu baik," kata John Martono pada Selasa (07/01/2025).
John menyebut bahwa inisiatif pembangunan tugu tersebut sudah satu tahun lamanya. Setelah berdiskusi bersama Pj Gubernur Akmal Malik, dirinya mulai membangun rancangan pembuatan tugu pesut.
"Komposisi pesut itu energik. Saya yakin di Kaltim mempunyai energi yang positif. Secara situasinal, itu tidak pernah diam. Berjalan terus energinya," pungkasnya.
Secara spesifik, ornamen Sungai Mahakam atau air di tugu pesut tersebut, juga mengandung makna yang tersirat.
"Mungkin orang menganalogikan ini air, tapi pesannya sesuatu yang mengalir itu fleksibelitas. Artinya, masyarakat yang hidup di Kaltim, harus progresif dalam menghadapi zaman," tuturnya.
Dalam membangun tugu pesut, ia mengatakan bahwa tidak ada kesulitan yang berarti. Menurutnya, sebagai seorang seniman, tantangan di setiap karya harus dihadapi dan diselesaikan.
"Tidak ada kesulitan. Semuanya harus dihadapi dan diatasi. Setiap karya punya karakternya masing-masing," tutup John.
[RWT]
Related Posts
- Hadiri HUT Gerindra ke-17, Tidar Samarinda Tegaskan Komitmen Jalankan Intruksi Prabowo
- Tanpa Bebani APBD, Andi Harun Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Hasil Efisiensi Anggaran
- Rektor Unmul Respons Penolakan Program Makan Bergizi Gratis: Jangan Pengaruhi Sektor Lain
- UNMUL Terima Pertukaran 12 Mahasiswa Jepang, Belajar Ilmu Kehutanan dan Budaya Daerah
- Ratusan Mahasiswa di Samarinda Tolak Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran