Headline
Kaltim Sangat Berpotensi, Isran : Rugi Tidak Memilih Kami
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam dialog rencana pemindahan ibu kota negara di Balikpapan, Rabu (21/09/2019) telah diketahui jika Kalimantan Timur sangat memenuhi kriteria sebagai calon terkuat, dibanding wilayah lain.
Dalam kesempatan yang dihadiri Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) serta seluruh gubernur se-Kalimantan itu, wali kota, dan bupati, serta seluruh pejabat pemerintah daerah ini, Gubernur Kaltim Isran Noor menyampaikan kerugian pemerintah pusat jika tidak mengesahkan pemindahan itu ke Benua Etam.
Menurut mantan Bupati Kutai Timur itu, Kaltim telah banyak memberikan kontribusi keuangan bagi pembangunan bangsa dan negara. Kekayaan alam yang dimiliki Kaltim, telah memberikan banyak manfaat bagi pembangunan nusantara. Misal, dari sektor pertambangan batu bara maupun minyak dan gas (migas).
"Saya sampaikan, kalau pemerintah pusat akan sangat merugi jika tidak memilih kami," ucap Isran dengan percaya diri.
“Kalau ditanya kesiapan. Masyarakat dan pemerintah, sudah sejak dulu siap," sambungnya.
Meski mengatakan kesiapan Kaltim dengan rasa percaya diri yang tinggi, Isran menyebut jika nantinya keputusan akhir pemindahan ibu kota negara tetap berada di bawah kewenangan Presiden Joko Widodo. Karena putusan tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari kebijakan politik seorang kepala negara.
Kendati demikian, Isran memiliki kepercayaaan, jika Benua Etam adalah daerah yang sangat strategis, karena berada di posisi tengah Indonesia, sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
Kepercayaan diri Ini didapati Isran dari hasil diskusinya dengan Presiden Jokowi saat bertemu di Istana Negara, Bogor, pada 6 Agustus 2019 lalu. Isran menyebutkan, saat itu, presiden mengatakan kalau Kaltim memiliki potensi yang cukup besar menjadi pusat pemerintahan Indonesia selanjutnya.
“Kata presiden, Kaltim paling siap," ungkapnya.
Meski demikian, dirinya sekali lagi menegaskan enggan membahas peta lokasi pastinya, dimana wilayah yang akan direncanakan nantinya. Salah satu pertimbangannya untuk mencegah munculnya para spekulan tanah.
Untuk mengindari para makelar ini, direncanakan Isran akan membuat sebuah peraturan gubernur (Pergub) yang mengatur penataan kawasan khusus non-komersial jika Kaltim nantinya bakal benar-benar ditunjuk sebagai ibu kota negara.
“Kalau saya menyampaikan peta, bisa bermunculan tuan takur (spekulan tanah). Ya, tapi silahkan saja bermain kalau mau rugi," tegasnya.
[JRO]