Kaltim
Kebakaran Besar di Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry: Tidak Ada Korban Jiwa, Satu Pekerja Alami Luka Bakar

Kaltimtoday.co, Kukar - Beredar video amatir yang memperlihatkan salah satu bangunan milik PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) sedang diamuk si jago merah, Rabu (11/10/2023).
Api tersebut diduga berkobar sekitar pukul 17.30 Wita dan video tersebut memperlihatkan luapan api di lantai empat sebuah gedung pabrik.
Dikonfirmasi pada pukul 18.55, salah satu petugas pemadam kebakaran setempat, Rahman membenarkan adanya kebakaran tersebut.
“Iya, ada kebakaran di sini pak, ini masih di TKP tahap pendinginan,” tuturnya tergesah-gesah.
Ditanyai mengenai korban jiwa, Rahman mengungkapkan bahwa ditemui tidak ada korban jiwa, namun salah satu pekerja di sana mengalami luka bakar.
“Sementara korban cuma luka bakar saja satu, korban jiwa enggak ada,” ungkapnya melalui panggilan seluler.
Media ini juga mencoba menghubungi Owner Representatives dari PT KFI, M. Ardhi Soemargo. Ia mengaku bahwa kejadian itu bukan di bangunan utama pabrik Smelter Nikel PT KFI.
“Saya tahu sedang ada sesuatu tadi, hanya saja itu buka di pabrik kami, itu di bagian belakang. Itu tempat untuk mengaduk batubara,” jabarnya.
Ia memastikan bahwa kejadian ini merupakan ulah kelalaian manusia.
“Kami menilai (kebakaran) ini human error karena ini masih uji coba untuk memasukkan takaran dan sebagainya,” sambungnya.
Hingga berita ini dinaikan, Ardhi Soemargo belum memberikan keterangan secara jelas dan mengaku sedang perjalanan menuju lokasi kebakaran.
(*) Update berita terbaru di sini: Kebakaran Pabrik Smelter Nikel di PT Kalimantan Ferro Industry: 1 Pekerja Asing Meninggal
Related Posts
- Kepala Dinkes Kaltim Optimistis Daerah Mampu Cetak Talenta Kesehatan Berkualitas
- Gubernur Kaltim Lantik 1.346 CPNS dan PPPK, Dorong Percepatan Pembangunan dan Reformasi Birokrasi
- Pemprov Kaltim Bahas Pemanfaatan Aset Kampus Melati untuk Sekolah Unggulan Taruna Borneo
- Musim Kemarau Diprediksi Melanda Kaltim Mulai Juli hingga Agustus 2025, Ini Wilayah yang Paling Terdampak
- Penjelasan Andi Harun Relokasi Pedagang Pasar Subuh: Permintaan Pemilik Lahan, Tidak Sesuai Tata Kota