Daerah
Keluarga Korban Tuntut Kejelasan, Apotek Kimia Farma Jalan P Hidayatullah Samarinda Disegel
Kaltimtoday.co, Samarinda - Puluhan keluarga korban kembali mendatangi Apotek Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah Samarinda, Sabtu (16/3/2024). Mereka menuntut kejelasan terkait penemuan jasad wanita (BT) yang membusuk di gudang apotek tersebut beberapa waktu lalu.
Dalam aksi kali ini, keluarga korban menuntut untuk membuka bukti CCTV, dalam mengungkap kematian dari korban. Namun, sampai saat ini, bukti CCTV tersebut dinyatakan hilang atau terhapus.
Di tengah aksi massa tersebut, perwakilan keluarga, kepolisian dan pimpinan Kimia Farma sempat berdiskusi untuk mendapatkan titik terang terkait kasus tersebut. Walhasil, mereka semua sepakat untuk menutup apotek Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah Samarinda sementara waktu, sampai kasus bisa terselesaikan.
"Kami tegaskan sekali lagi, apotek ini sekarang disegal. Karena masih belum menemukan titik terang," ucap Markus selaku Penasihat Keluarga Korban pada Sabtu (16/3/2024).
Markus menjelaskan, masih ada beberapa kejanggalan yang masih belum terungkap hingga sekarang. Salah satunya akses CCTV yang belum terbuka, juga adanya pergantian pimpinan Kimia Farma, bersamaan dengan kasus ini bergulir.
"Kami baru tahu hari ini, sebelumnya pimpinannya bernama Budi, dan sekarang diganti dengan Ilham. Katanya pindah ke Jawa. Jadi yang memberikan keterangan saat ini ngawur, karena tidak tahu apa-apa," tegasnya.
Pihaknya menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, sampai keluarga korban mendapatkan keadilan yang setimpal.
"Semoga Kimia Farma bisa terbuka, dan ini mendapatkan titik terang ke depannya," ungkapnya.
Sementara itu, Resta selaku Manager Area Kimia Farma Samarinda akhirnya buka suara soal kasus kematian wanita berusia 56 tahun di gudang Apotek Kimia Farma pada 18 Februari 2024 tersebut.
"Karyawan kami sudah dimintai keterangan, bukti CCTV sudah kami serahkan juga ke kepolisian, ketika kejadian itu juga. Tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Resta.
Resta juga menjawab soal pergantian manajemen Kimia Farma di saat kasus kematian korban ini bergulir. Menurutnya, pergantian manajemen tersebut sudah direncanakan sebelum ada kasus ini.
"Itu pergantiannya bukan pas ada kasus, SK nya bahkan sudah keluar duluan. Karena setiap tahun ada rolling. Beliau juga siap kok dipanggil ke sini (pimpinan terdahulu)," tuturnya.
Pimpinan Kimia Farma saat ini juga telah mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga korban.
"Sebagai kesadaran, kami menutup operasional apotek ini, sampai waktu yang ditentukan oleh pihak kepolisian," tutupnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Tak Hanya Kelompok Sekolah, BKKBN Kaltim Ingin Program Makan Bergizi Gratis Juga Sasar Kelompok Keluarga Risiko Gizi Buruk
- Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia, Bapenda Sebut Upaya Ringankan Beban Masyarakat
- Ayah dan Anak di Samarinda Diduga Aniaya Tetangga hingga Tewas
- Perumusan Subsidi BBM 2025 Hampir Final, Skema Mengarah ke BLT
- Sekolah di Kukar Diminta Galakkan Gerakan Etam Mengaji, MTQ Antar Sekolah Bakal Digelar