Nasional
Kemenkes RI Ungkap Kasus DBD Tembus 76 Ribu di Tahun 2024: Berikut Penyebab, Gejala, dan Tips Pencegahan
Kaltimtoday.co - Kasus DBD di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, hingga minggu ke-16 tahun 2024, jumlah kasus DBD mencapai 76.132 orang dengan angka kematian mencapai 540 orang. Hal ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Apa Itu DBD?
Dilansir Ayo Sehat Kemenkes, demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyebaran penyakit ini di Indonesia termasuk tinggi dari negara Asia Tenggara lainnya.
Gejala DBD
Gejala umum seseorang terkena DBD adalah mengalami demam tinggi hingga suhu mencapai 39 derajat celcius. Demam tinggi berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian akan turun dengan cepat. Penderita juga disertai gejala lainnya, yaitu:
- menggigil dan lemas
- nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tulang, nyeri di belakang mata,
- timbul ruam kemerahan
- mual dan muntah
- susah menelan makanan dan minuman
- timbul bintik merah pada kulit
- feses berwarna hitam
Namun perlu berhati-hati juga sudah fase tahap kritis. Suhu tubuh akan menurun dan tubuh merasa dingin. Penderita mungkin merasa telah sembuh, namun fase ini perlu diwaspadai karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang mampu mengancam jiwa.
Tingkat Kasus dan Kematian DBD Meningkat Drastis
Dilansir dari Suara, jumlah kasus DBD dan kematian akibatnya melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beberapa kota atau kabupaten di Indonesia yang mencatat jumlah kasus dan kematian tertinggi antara lain:
- Kabupaten Tangerang (2540 kasus)
- Kota Bandung (1741 kasus)
- Kota Bogor (1547 kasus)
- Kabupaten Bandung Barat (1422 kasus)
- Kabupaten Lebak (1326 kasus)
Penyebab Peningkatan Kasus DBD
Prof. Dr. dr Hartono Gunardi, Sp.A dari Satgas Imunisasi IDAI, menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD terjadi karena musim hujan. Cuaca yang lembab memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD.
Pencegahan DBD dengan Metode 3M Plus
Berikut adalah tips pencegahan penyebaran DBD, masyarakat disarankan untuk menerapkan metode 3M plus:
- Menguras tempat penampungan iar
- Menutup tempat penampungan air
- Mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
Selain metode dasar 3M, beberapa tips tambahan yang dapat dilakukan adalah:
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
- Memeriksa tempat-tempat penampungan air secara berkala
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah
- Melakukan gotong royong membersihkan lingkungan
- Meletakkan pakaian dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Dengan menerapkan metode 3M plus dan tips tambahan tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran DBD dan melindungi kesehatan keluarga serta masyarakat secara luas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Bahaya Penyakit Difteri: Ini Gejala dan Cara Pencegahannya
- Dijamin Ampuh! Lakukan 4 Tips Sehat Berikut Ini untuk Menaikkan Berat Badan
- Cegah DBD dengan 3M+: Kabupaten Demak Sudah Lakukan Sosialisasi Sekaligus Cek Kesehatan Gratis
- Kenali 2 Jenis Kesehatan Mental dan Begini Cara Mengatasimya
- Belum Ada Obatnya! 100 Orang Terinfeksi Virus West Nile di Israel: Ini Gejala dan Dampak