Nasional
Kemenkes: Virus HMPV yang Merebak di Tiongkok Bukan Virus Baru, Sudah Ada Sejak 2001

JAKARTA, Kaltimtoday.co - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini menjadi perhatian di Tiongkok sebenarnya telah lama dikenal. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), drg. Widyawati, menyatakan bahwa HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001.
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa HMPV mirip dengan Covid-19 karena keduanya menyerang saluran pernapasan.
“Ada perbedaan penting yang harus dipahami. Covid-19 menjadi penyebab pandemi karena merupakan varian baru dari virus Corona. Sedangkan HMPV, yang saat ini merebak di Tiongkok, adalah virus lama yang telah diketahui keberadaannya sejak 2001,” ujar Widyawati, Selasa (7/1/2025).
Gejala yang ditimbulkan oleh HMPV, menurut Widyawati, memang serupa dengan Covid-19. Mayoritas infeksi saluran pernapasan biasanya ditandai dengan batuk, demam, dan hidung tersumbat. Dalam kondisi yang parah, bisa berkembang menjadi sesak napas.
“Tidak bisa hanya mengandalkan gejala untuk membedakan penyakit ini, karena infeksi saluran pernapasan secara umum memiliki tanda-tanda yang mirip,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa infeksi saluran pernapasan lebih sering terjadi di negara dengan empat musim. Namun, Widyawati kembali menekankan bahwa HMPV berbeda dari Covid-19.
“HMPV bukan virus baru atau varian pandemi seperti Covid-19. Ini adalah virus yang sudah lama diketahui,” tambahnya.
Laporan juga menyebutkan bahwa HMPV telah terdeteksi di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, Widyawati mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, tetapi selalu waspada.
“Ada laporan bahwa beberapa kasus sudah ditemukan di sini, tetapi mereka sudah sembuh. Virus ini lebih sering menyerang anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah,” katanya.
Ia melanjutkan, “Kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait jumlah kasus HMPV. Yang penting, masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan, namun tetap menjaga kewaspadaan.”
Untuk mencegah penyebaran virus ini, Widyawati mendorong masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Jika merasa kurang sehat, sebaiknya tetap berada di rumah dan beristirahat. Namun, apabila harus keluar untuk keperluan mendesak, pastikan mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan mencuci tangan dengan benar,” imbaunya.
[TOS]
Related Posts
- Menkeu Purbaya Respons Isu Utang Tembus Rp 9.138 Triliun: Masih Aman di Bawah Batas 60% PDB
- Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak: Strategi Kluivert dan Misi Wajib Menang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Pertama Kali Terekam, Bayi Dugong Muncul di Pantai Mali, Alor
- Geotab Luncurkan Asisten AI Generatif untuk Manajemen Armada di Indonesia
- DBS Indonesia Luluskan 50 Peserta Disabilitas dari Program Pelatihan Dunia Kerja