Samarinda
Kerahkan Tim Puslabfor Mabes Polri, Polisi Pastikan Ledakan Kapal karena Tabung Gas
Kaltimtoday.co, Samarinda - Untuk mengetahui pasti asal mula ledakan kapal KM Nur Dalia F3 di Dermaga Mahakam Ulu, Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang, Rabu (25/12/2019) malam, polisi kembali menyisir ulang lokasi kejadian pada Jumat (27/12/2019) sekitar pukul 13.30 Wita.
Kali ini, jajaran Polresta Samarinda mengerahkan Unit Reskrim dan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) didampingi oleh empat personel Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri cabang Surabaya, Jawa Timur, untuk mengetahui pasti penyebab dan pemicu ledakan yang mengakibatkan tiga orang menjadi korban.
Koper berwarna oranye bertuliskan Inafis disertai peralatan digital seperti kamera turut menemani tim gabungan saat itu. Sebelum penyelidkan dimulai, terlihat dermaga yang dipasangi dengan police line itu dikawal ketat oleh 10 personil Brimob Detasemen Pelopor Kompi B Polda Kaltim.
Hal ini dilakukan untuk sterilisasi area penyelidikan. Agar Korps Bhayangkara bisa menemukan secara pasti penyebab kejadian. Setelah melewati waktu Shalat Jumat, tim gabungan terlihat telah berada di lokasi kejadian.
Identifikasi mulai dilakukan. Dari bagian anjungan kapal sampai buritan, tak luput dari pemeriksaan. Label nomor dipasang di setiap bagian yang diduga menjadi sumber ledakan. Tabung-tabung elpiji di periksa, menggunakan air untuk mengecek adanya kebocoran pada leher tabung gas yang dicurigai.
Dijelaskan AKBP Lukman Kasubbid Balmetfor Surabaya seusai mengidentifikasi sumber ledakan, soal hasilnya telah mereka laporkan ke Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa.
"Sudah kami serahkan laporannya," singkat polisi berpangkat melati dua ini.
Kejadian serupa, ternyata pernah terjadi pada Februari lalu. Saat dikonfirmasi, kata Lukman, jika kejadian saat itu benar adanya karena ledakan tabung gas. Namun untuk pemicunya dia tidak bisa menjelaskan lebih jauh.
"Tidak bisa dipastikan, karena kapalnya karam," imbuhnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa menambahkan, ledakan yang terjadi telah dipastikan karena adanya kebocoran tabung gas elpiji yang telah dimuat oleh KM Nur Dalia F3.
"Dari tabung gas. Kami sudah periksa menggunakan air untuk memastikannya," ucap Damus.
Tetapi, lanjut Damus, untuk pemicu ledakan masih belum diketahui jelas. Maka dari itu, untuk mengetahuinya secara pasti diadakan kerja sama dengan tim Puslabfor Mabes Polri.
"Kami kerjasama untuk memastikan pemicu ledakannya," tutur Damus.
Beberapa barang bukti yang diduga dapat menjadi pemicu ledakan ikut diamankan, seperti terminal listrik dan kabel untuk diteliti lebih jauh oleh tim Puslabfor Mabes Polri.
"Mungkin satu sampai dua minggu baru diketahui hasilnya," jelasnya.
Selain itu, sejauh hasil ini polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi. Yang mana di antaranya pemilik kapal, abk yang tidak menjadi korban, pengurus dermaga dan warga sekitar lokasi kejadian.
"Kami belum bisa mengambil keterangan para korban karena masih dalam perawatan medis," lanjutnya.
Sedangkan untuk asal muasal tabung dan tujuan pengirimannya, Damus mengaku, belum bisa memastikannya. Sejauh ini informasi yang dia dapatkan hanyalah, tabung hendak dibawa menuju daerah hulu Sungai Mahakam.
"Kami akan kembali mendalami soal perizinannya, sampai standar operasional muatan tersebut," pungkasnya.
[JRO | RWT]