Nasional

Kerusuhan Nepal 2025, Pemerintah Indonesia Evakuasi 18 WNI

Network — Kaltim Today 12 September 2025 14:27
Kerusuhan Nepal 2025, Pemerintah Indonesia Evakuasi 18 WNI
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Pemerintah Indonesia memastikan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Nepal terus berjalan. Total ada 100 WNI yang akan dipulangkan, terdiri dari 57 orang yang tinggal di Nepal dan 43 orang lainnya merupakan delegasi yang menghadiri berbagai pertemuan internasional.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa percepatan pemulangan sedang dilakukan dan hingga kini tidak ada laporan korban jiwa WNI akibat kerusuhan di Nepal.

“KBRI Dhaka yang juga membawahi wilayah Nepal telah menjalin koordinasi dengan otoritas setempat, Konsul Kehormatan RI di Nepal, serta komunitas Indonesia di sana. Kondisi berangsur membaik dan bandara internasional sudah kembali beroperasi, sehingga pemulangan bisa dilakukan segera,” ujar Judha, Kamis (11/9/2025).

Informasi terbaru menyebutkan bahwa 18 WNI telah berhasil dievakuasi melalui Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu. Rombongan pertama ini dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (12/9/2025), dengan pendampingan langsung dari tim perlindungan WNI.

Sebagian besar dari mereka merupakan peserta konferensi energi internasional bertajuk “The 3rd Exchange of the Renewable Energy Mini-Grids in South-South and Triangular Cooperation (ENTRI) Program” yang berlangsung pada 8–12 September 2025. Delegasi ini terdiri dari perwakilan Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, GIZ Indonesia (lembaga kerja sama Jerman), Asosiasi Hydro, hingga akademisi dari Universitas Indonesia.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan pihaknya masih menunggu data apakah ada warga Jatim yang termasuk dalam daftar WNI di Nepal. “Ini bukan tenaga kerja migran asal Jawa Timur yang terdaftar di Disnakertrans, melainkan WNI yang menghadiri konferensi internasional. Kami menunggu informasi resmi dari Kemenlu,” jelas Emil.

Gelombang demonstrasi di Nepal sejak Senin (8/9/2025) berujung pada kerusuhan besar. Aksi yang dipicu oleh generasi muda menolak pembatasan media sosial berubah menjadi penjarahan dan pembakaran. Pemerintah Nepal sebelumnya memblokir 26 platform media sosial populer seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, hingga X karena perusahaan tersebut tidak memenuhi aturan registrasi terbaru.

Kerusuhan ini menyebabkan sejumlah kantor pemerintahan dan rumah pejabat menjadi sasaran amuk massa. Hingga kini, situasi keamanan masih belum sepenuhnya pulih, namun evakuasi WNI dipastikan terus dipercepat oleh pemerintah Indonesia.

[RWT] 



Berita Lainnya