Kaltim
Keterlibatan Berbagai Pihak Harus Ada Demi Mencapai Hasil Akhir RIP Keanekaragaman Hayati
Kaltimtoday.co, Samarinda – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim tengah menyusun Rencana Induk Pengelolaan (RIP) Keanekaragaman Hayati berdasar kepada Peraturan Menteri LHK Nomor 29/2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati. Nantinya akan dibentuk profil keanekaragaman hayati dalam rangka melihat sumber daya di Kaltim. Para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pihak perusahaan hingga mitra perguruan tinggi akan dilibatkan.
Demi menyempurnakan Rencana Induk Pengelolaan (RIP) Keanekaragaman Hayati di Kaltim, dalam waktu dekat ini DLH Kaltim akan melaksanakan konsultasi publik se-Kaltim. Pihak-pihak yang diundang akan membicarakan bersama terkait hal tersebut.
Berkenaan dengan RIP Keanekaragaman Hayati itu, DLH Kaltim juga berencana untuk membuat buku yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman. Sehingga setiap kabupaten dan kota, akan mengelola keanekaragaman hayatinya dengan mengikuti aturan yang tertera di penerapan RIP tersebut.
E Yudha Harfani, Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup turut menyampaikan bahwa, nanti juga akan dibuat dan dikembangkan sebuah situs web sebagai pusat informasi. Terlebih lagi jika ada data-data yang fluktuatif dan berubah, maka segera diperbaharui di situ dan dijalankan berkelanjutan.
Yudha kembali menyampaikan bahwa, penyusunan RIP Keanekaragaman Hayati sudah sampai di tahap keempat. Pada tahap terakhir nanti, konsultasi publik segera dilaksanakan. Tentu ada banyak kendala atau masalah yang perlu diselesaikan selama penyusunan. Namun Yudha menegaskan, dari situlah akan terbentuk solusi membangun demi kebaikan. Terlebih lagi apabila seluruh pihak banyak yang mendukung dan kooperatif dalam memberikan saran atau kritik. DLH Kaltim akan sangat terbuka untuk itu. Disebabkan situasi pandemi saat ini, agenda konsultasi tersebut akan dilaksanakan secara daring.
“Harus menjadi perhatian bahwa kita perlu menjaga keanekaragaman hayati yang ada. Oleh sebab itu, kami ajak seluruh elemen masyarakat dari berbagai latar belakang. Ingin adanya perubahan perilaku, yang tadinya negatif segera jadi positif,” ungkap Yudha.
Dia memberi salah satu contoh seperti pembakaran hutan yang tidak beraturan. Alhasil, karena wawasan soal keanekaragaman hayati nanti, para pihak bisa menghentikan itu dan mulai memperlakukan alam sesuai aturan dan tidak berlebihan.
Makin ditegakannya aturan yang berlaku, diharapkan mampu membangun kesadaran seluruh pihak terhadap alam. Terlebih lagi pada keanekaragaman hayati yang eksistensinya begitu krusial di muka bumi. Warga Kaltim patut bangga karena melimpahnya kekayaan alam yang ada. Habitat yang ada jangan sampai terganggu.
[YMD | RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]