Advertorial

Ketua DPRD Kukar Soroti Tambang Penyebab Banjir di Batuah, Lima Kali RDP Tak Temui Titik Terang

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 27 Juni 2025 09:23
Ketua DPRD Kukar Soroti Tambang Penyebab Banjir di Batuah, Lima Kali RDP Tak Temui Titik Terang
DPRD Kukar gelar RDP terkait permasalahan tambang di Desa Batuah. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Aktivitas tambang batu bara di Kecamatan Loa Janan kembali disorot DPRD Kutai Kartanegara (Kukar). Sorotan tertuju pada banjir dan sedimentasi yang menerjang permukiman warga Dusun Surya Bhakti, Desa Batuah, yang diduga kuat dipicu aktivitas tambang terbuka.

Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani, menyebut pihaknya sudah lima kali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas masalah ini. Namun hingga kini, solusi tak kunjung ditemukan.

“Kalau memang tidak bisa diselesaikan secara damai, silakan tempuh jalur hukum atau langsung ke kementerian,” tegas Yani, Kamis (26/6/2025).

Berdasarkan verifikasi lapangan oleh OPD teknis, peningkatan debit air anak sungai di sekitar permukiman terjadi usai hujan lebat. Aktivitas tambang terbuka oleh empat perusahaan diduga menjadi penyebab utama.

Keempat perusahaan itu adalah PT Komunitas Bangun Bersama (KBB), PT Baramulti Sukses Sarana, PT Karya Putra Borneo, dan PT Welarco Subur Jaya. Sedikitnya 29 rumah warga terdampak langsung akibat banjir dan limbah kiriman tersebut.

“Masalah ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Tapi belum juga ada kejelasan. Wajar kalau masyarakat mulai bersuara,” ungkap Yani.

Ia menyebut, secara aturan, wilayah konsesi tambang memang tidak boleh dijadikan permukiman. Namun di lapangan, warga sudah terlanjur tinggal di sana sehingga dibutuhkan pendekatan solusi yang lebih bijak.

“Jangan dibiarkan terus-terusan. Harus ada keberanian menyelesaikan, apalagi kalau dampaknya sudah menyangkut keselamatan warga,” ujarnya.

[RWT | ADV DPRD KUKAR]



Berita Lainnya