Daerah

Kilang Pertamina Balikpapan Sosialisasikan Ancaman Tanaman Invasif di Lawe-Lawe

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 09 Oktober 2025 13:45
Kilang Pertamina Balikpapan Sosialisasikan Ancaman Tanaman Invasif di Lawe-Lawe
Peserta mengikuti sosialisasi tanaman invasif dalam Program Biodiversity Area Lawe-Lawe di Petung. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Upaya pelestarian keanekaragaman hayati kembali ditegaskan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) melalui kegiatan sosialisasi pengenalan tanaman invasif kepada masyarakat sekitar wilayah proyek RDMP Lawe-Lawe, Penajam Paser Utara (PPU).

Sosialisasi ini berlangsung Selasa (23/9/25) lalu di Petung dan menjadi bagian dari Program Biodiversity Area Lawe-Lawe yang digagas PT KPB. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya spesies invasif yang kian mengancam kelestarian ekosistem lokal.

Kegiatan ini melibatkan pekerja proyek serta warga dari Kelurahan Saloloang, Girimukti, dan Lawe-Lawe. PT KPB menggandeng Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan perangkat kelurahan untuk memastikan kolaborasi lintas sektor dalam pelestarian lingkungan.

“Keberadaan tanaman invasif adalah ancaman bagi keanekaragaman hayati. Melalui sosialisasi ini, kami ingin mengajak masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan. Bagi kami, upaya pelestarian bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga memastikan keberlanjutan ekosistem bagi generasi mendatang,” jelas Vice President (VP) Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman.

Tanaman invasif dikenal sebagai spesies asing yang berkembang cepat di suatu habitat hingga mendesak spesies asli. Keberadaannya bisa menurunkan produktivitas lahan, mengganggu keseimbangan ekologis, bahkan menimbulkan kerusakan jangka panjang.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kaltim, Bambang Hari Trimarsito, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan dunia industri dalam edukasi lingkungan. 

“Kami berterima kasih kepada Kilang Pertamina Balikpapan yang telah memfasilitasi penyampaian materi mengenai pengenalan jenis-jenis tanaman invasif yang menjadi perhatian kami dalam pengelolaan keanekaragaman hayati,” paparnya. 

“Harapannya, informasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi perhatian bersama dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia,” tuturnya menambahkan.

Dalam kegiatan tersebut, narasumber dari BKSDA membawakan materi mulai dari definisi, mekanisme penyebaran, hingga strategi pengelolaan tanaman invasif. Seluruh sesi dikemas secara partisipatif agar peserta dapat memahami dampaknya dan turut aktif dalam upaya pencegahan di lingkungan masing-masing.

Senada dengan itu, Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Girimukti, Indah Ratnasari, menilai sosialisasi ini memberi manfaat langsung kepada warga. 

“Kami berterima kasih atas kegiatan ini yang menambah pengetahuan masyarakat terkait tanaman invasif. Semoga ke depannya PT KPB terus berbagi ilmu dan pengetahuan sehingga masyarakat kami semakin berdaya,” pungkas Indah.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen PT KPB dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan pelestarian ekosistem darat. Bagi perusahaan, keberhasilan proyek RDMP Balikpapan tidak semata soal energi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah operasionalnya.

[RWT]



Berita Lainnya