Bola
Kisah Evan Dimas, Mantan Wonderkid yang Kariernya Meredup di Usia Emas
Kaltimtoday.co - Evan Dimas Darmono, dulu dikenal sebagai wonderkid andalan Timnas Indonesia, kini menghadapi tantangan berat dalam kariernya yang semakin meredup, bahkan harus menjadi pesakitan di klubnya saat ini, Arema FC.
Perjalanan karier Evan Dimas mencerminkan perjalanan sulit banyak pesepak bola berbakat Indonesia. Sejak masih muda, potensinya dalam bermain sepak bola telah menarik perhatian banyak pihak. Keahliannya dalam mengolah bola, teknik bermain yang ciamik, serta visi bermain yang cerdas, membuatnya menjadi bintang masa depan yang dipenuhi harapan dalam dunia sepak bola Indonesia.
Namun, sayangnya, rencananya untuk bermain di luar negeri terhenti, dan ia memutuskan melanjutkan kariernya di Tanah Air dengan bermain untuk Bhayangkara FC. Pada 2018, ia mencoba peruntungannya di Malaysia dengan bergabung bersama Selangor FA, namun kariernya di sana tidak berlangsung lama, dan akhirnya kembali ke Indonesia untuk membela Barito Putera.
Setelah berganti-ganti klub, termasuk membela Persija Jakarta, Evan Dimas kini bermain untuk Arema FC. Namun, memasuki kancah profesional, kariernya menghadapi berbagai tantangan, termasuk konsistensi yang bermasalah dan cedera yang membuatnya harus absen dalam beberapa pertandingan penting.
Saat usianya mencapai puncak, yaitu 28 tahun, Evan Dimas seharusnya menikmati masa kejayaannya sebagai pesepak bola. Namun, kenyataannya berbeda, di Arema FC, dia harus rela menjadi pesakitan di bangku cadangan.
Pada musim Liga 1 2022/2023, Evan Dimas bermain dengan cukup rutin dan mencatatkan 30 penampilan, mencetak dua gol, dan memberikan satu assist. Namun, di Liga 1 2023/2024, nasibnya berubah drastis. Hanya dua kali bermain sebagai pemain pengganti dengan total 22 menit bermain, sementara selebihnya hanya menghangatkan bangku cadangan.
Kondisi ini tentu memprihatinkan mengingat prestasi dan potensi yang pernah dimiliki Evan Dimas sejak usia muda. Namun, penurunan performa dan regulasi pemain asing yang ketat membuatnya sulit bersaing di awal-awal pekan Liga 1 2023/2024, sehingga akhirnya dia harus menjadi pesakitan di Arema FC.
Related Posts
- DPK Kaltim dan SMKN 4 Samarinda Gelar Pelatihan Kearsipan untuk Persiapan Siswa di Dunia Kerja
- Kurang Perhatian, Rudy-Seno Janji Perbaiki Kualitas Hidup Penyandang Disabilitas Kaltim Lewat Pendidikan dan Lapangan Pekerjaan
- Pentingnya Etika dan Keamanan Digital bagi Aparatur Desa di Era Digitalisasi
- RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Buka Layanan Cuci Darah 24 Jam untuk Pasien Gagal Ginjal
- Pergub Kaltim No. 6/2024 Jadi Solusi Perpanjangan Waktu Penyelesaian Proyek Pembangunan