Nasional
Kontroversi Soal Asi Bubuk, Ikatan Dokter Anak Indonesia Angkat Bicara
Kaltimtoday.co - Baru-baru ini, viral ASI bubuk yang sedang jadi bahan perbincangan hangat warganet. ASI bubuk menjadi sorotan pasca seorang influencer di media sosial TikTok @natasha.surya membagikan pengalamannya dalam menggunakan ASI bubuk.
@natasha.surya ASI aku dijadiin bubuk kaya formula! hehe. pengalaman pertama aku sih
♬ For videos! Rejector weakness system - MoppySound
Dalam video tersebut, Natasha menyebutkan ia tidak melakukan proses pembubukan ASI sendiri melainkan mendapat bantuan dari perusahaan yang khusus bergerak di bidang pembubukan ASI tersebut.
Berdasarkan video tersebut, Natasha menjelaskan proses yang dilakukan pertama kali dengan mengirimkan ASI sebanyak 1 liter dalam kondisi beku menggunakan kotak dingin ke perusahaan tersebut.
Setelah 1 hingga 2 pekan lamanya, ASI akan dikirim kembali ke Natasha dalam bentuk bubuk yang dikemas dama 20 sachet dengan berat masing-masing 5 gram. Apabila dicairkan, akan diperoleh 45 ml ASI cair. Natasha pun menambahkan bawah pembubukan ASI sudah dilakukan di luar negeri.
Proses Pembubukan ASI
Dilansri Milkify, ASI bubuk dihasilkan melalui proses pengeringan beku menggunakan metode freeze-drying atau teknik lyophilization. Proses ini melibatkan pembekuan ASI pada suhu ekstrim -50 derajat Celcius selama 3-5 jam, diikuti dengan mengubah ASI beku menjadi susu bubuk melalui teknik sublimasi selama 2 hari. Hasilnya, 1 liter ASI dapat menghasilkan sekitar 140 gram susu bubuk.
IDAI Angkat Bicara
Meskipun proses ini dapat mempertahankan struktur molekul susu, namun ada dampak pada rasa dan kualitas ASI. Dilansir RRI, Ketua Satgas ASI IDAI, DR Dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A(K), menjelaskan bahwa belum ada bukti penelitian yang memadai mengenai kualitas nutrisi ASI yang dihasilkan melalui metode freeze-drying.
Selain itu, metode ini juga tidak melalui prosedur pasteurisasi yang bertujuan membunuh bakteri berbahaya. Risiko kontaminasi tetap menjadi ancaman, terutama saat penambahan air pada bubuk ASI sebelum dikonsumsi bayi.
Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia memberikan peringatan agar tidak gegabah dalam menggunakan freeze-dried ASI kepada bayi, terutama bayi dengan kondisi medis tertentu. Produk ini juga belum didukung oleh riset ilmiah yang memadai dan tidak ada rekomendasi penggunaannya oleh organisasi kesehatan.
Oleh karena itu, disarankan untuk tetap memberikan ASI langsung dari payudara untuk menjaga kesehatan dan keamanan bayi, serta meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak. Sebelum menggunakan produk ASI bubuk, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan terlebih dahulu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Andi Singkeru Soroti Tantangan Guru dan Pendidikan di Daerah Terpencil PPU
- Disdikpora PPU Libatkan Puluhan Sekolah dalam Program Sekolah Laboratorium Pancasila
- Kekurangan Guru di PPU, Proses Belajar Mengajar Terhambat
- DKP PPU Gelar Sosialisasi Hidroponik Sambut Natal dan Tahun Baru
- DKP PPU Rutin Uji Keamanan Pangan untuk Pastikan Produk Aman Konsumsi