Kaltimtoday.co, Samarinda - Lama dibiarkan iklan berbentuk reklame kini semakin bertaburan di jalanan. Termasuk reklame yang lama dilarang berdiri di median jalan. Hanya saja, hal ini dianggap tidak disikapi serius oleh instansi yang berwenang.

Hal ini pun mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar. Politikus PDIP ini menganggap Pemkot terlalu lemah menertibkan reklame yang berjejer di setiap ruas jalan. Terutama di jalan-jalan protokol yang mengurangi estetika kota.

Tak segan dia menyebut, para pemilik reklame itu sakti, lantaran tidak pernah mendapat sanksi tegas dari pemerintah. Terutama yang berada di median jalan yang sudah jelas di larang sejak 2017 lalu.

“Kenapa tidak berani ditertibkan. Padahal menertibkan PKL, warga SKM bisa. Kenapa khusus reklame lemah,” tegas Anhar.

Meski demikian tak dapat dipungkiri, para pemilik reklame itu juga telah menyumbang pajak untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda. Namun hal itu cukup bagi Anhar, lantaran banyak pemilik rekalme yang tidak melalui perizinan dengan benar.

“Bisa dilihat di jalanan ada ribuan reklame, tapi yang memiliki izin paling bisa dihitung jari. Coba saja diperiksa, itu benar adanya,” tuturnya.

Sehingga dia pun tak henti-hentinya mengingatkan kepada Pemkot Samarinda agar tidak segan menertibkan reklame. Bahkan belum lama ini Pemkot juga telah menegaskan akan menertibkan reklame yang mengadung iklan rokok. Sebab semuanya dipastikan tidak memiliki izin. Hal ini sesuai dengan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Samarinda.

“Kalau dasarnya sudah jelas tidak berizin, harusnya tidak perlu ragu menertibkan. Memangnya mereka sesakti apa sampai tidak bisa ditertibkan, jangan mengeluh karena anggaran tidak ada,” demikian Anhar.

[PAS | NON | ADV DPRD SAMARINDA]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.