Opini
Kurikulum Merdeka sebagai Inovasi Pembelajaran Membentuk Karakter Mahasiswa Menghadapi Era Society 5.0
Oleh: Eko Subastian (Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Dosen Universitas Mulawarman)
Kurikulum Pembelajaran Merdeka Belajar ialah kurikulum yang bertujuan mengembangkan kompetensi pedagogik guru melalui lima cara, yaitu; memanusiakan hubungan, memahami konsep, mMembangun keberlanjutan, memilih tantangan, dan memberdayakan konteks. Cara ini lebih dikenal dengan cara 5M, sehingga nantinya mampu menumbuhkan murid yang Merdeka Belajar, yang mana murid belajar karena kemauan sendiri.
Kurikulum Merdeka Belajar hadir sebagai jawaban atas ketatnya persaingan sumber daya manusia secara global di abad ke-21. Sedangkan kompetensi hidup di dunia meliputi inisiatif, mengarahkan diri, pemahaman global serta tanggung jawab sosial. Kompetensi inilah yang mestinya diterapkan dalam pembelajaran abad ke-21 dikarenakan pada era ini akan memerlukan orang-orang yang inovatif serta kreatif untuk dapat beradaptasi dengan cepat.
Hal inilah yang menjadi perhatian penting bagi pemerintah Republik Indonesia untuk dapat sesegera mungkin menyediakan sarana serta prasarana yang memadai dalam menghadapi perkembangan global, terutama era society 5.0.
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu langkah yang tepat untuk dapat membentuk karakter siswa nantinya untuk menghadapi era tersebut. Kurikulum ini dikembangkan dengan harapan dapat mencetak generasi milenial yang mampu memahami materi atau ilmu yang diajarkan oleh guru secara cepat, bukan hanya sekedar pandai untuk mengingat bahan ajar yang diberikan oleh guru.
Siswa juga diharapkan mampu memanfaatkan teknologi dalam proses belajarnya, saat ini teknologi memiliki peran yang sangat vital dalam pendidikan, yaitu munculnya media elektronik sebagai sumber belajar selain guru, munculnya metode pembelajaran yang baru seperti metode Blended Learning untuk memudahkan proses pembelajaran, dan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan internet atau secara online (A D Samala et al., 2020).
Perkembangan teknologi ini memungkinkan siswa untuk belajar tidak hanya di dalam kelas, siswa dapat mengakses sumber belajar dari mana saja selama masih adanya sinyal internet di daerahnya. Tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dalam pengembangan kurikulum – apalagi di era Industri 4.0 -- adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru, yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang berporos kepada berakhlak mulia.
Salah satu upaya untuk menjawab tantangan tersebut adalah lahirnya kebijakan hak belajar bagi mahasiswa di luar program studi (Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Pendidikan Tinggi).
[irp posts="68478" name="Sudahkah Rumusan “Living Law” dalam RKUHP Sesuai dengan Realitas Masyarakat Indonesia?"]
Kebijakan yang populer dengan nama Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dimaksudkan untuk mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja, serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menentukan mata kuliah yang akan diambil.
Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, serta untuk mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal. Definisi kurikulum di era Revolusi Industri 4.0 akan dihadapkan pada tantangan yang lebih rumit. Oleh karena itu, kurikulum harus didefinisikan sebagai the evoluting document atau dokumen yang terus berubah. Sebagai contoh, mata kuliah boleh sama, tetapi isi kurikulum harus terus disempurnakan. Kompetensi seseorang adalah kemampuan yang digambarkan sebagai kemampuan beradaptasi, kemampuan beradaptasi adalah pembelajar sepanjang hayat.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.