Daerah

Lonjakan UKM Baru di Samarinda, Diskumi Perketat Pembinaan demi Legalitas dan Kualitas Terjaga

Nindiani Kharimah — Kaltim Today 24 November 2025 18:50
Lonjakan UKM Baru di Samarinda, Diskumi Perketat Pembinaan demi Legalitas dan Kualitas Terjaga
Sejumlah produk UKM lokal yang ada di Kota Samarinda. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pertumbuhan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Samarinda terus meningkat pesat sepanjang 2025. Di balik geliat ekonomi kreatif yang kian menggembirakan, Pemerintah Kota Samarinda melalui Diskumi menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat agar lonjakan tersebut tidak menimbulkan persoalan baru, terutama terkait legalitas usaha dan mutu produk yang dipasarkan.

Kepala Diskumi Samarinda, Jusmaramdhana Alus, mengungkapkan bahwa jumlah pelaku UKM baru meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Per Juli 2025, tercatat 857 UKM baru telah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai syarat dasar legalitas. 

Sementara itu, pada 2024, total pelaku UKM di Samarinda telah melampaui 47 ribu unit usaha, mencakup kuliner, kriya hingga tenun. “Pelaku UKM yang dapat dikategorikan sebagai binaan adalah mereka yang memiliki legalitas minimal berupa NIB,” ujar Jusmaramdhana atau Yus.

Menurutnya, klasifikasi kegiatan usaha memang beragam. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berada pada level yang lebih tinggi, sementara UKM umumnya bergerak dalam skala rumahan.  

Oleh karena itu, Diskumi memfokuskan pembinaan kepada UKM agar mereka dapat naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih besar. 

“Di Samarinda, Diskumi lebih fokus pada pembinaan UKM,” tambahnya.

Berbagai inovasi dilakukan untuk mendukung peningkatan kapasitas pelaku usaha, mulai dari pendampingan kualitas produk, akses pemasaran, hingga pengawalan produk yang ingin menembus pasar luar kota. 

Hasilnya mulai terlihat. Beberapa produk unggulan, terutama kuliner seperti amplang dan abon, kini rutin dipasarkan di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta sebagai oleh-oleh khas daerah.

Tidak berhenti di tingkat nasional, Diskumi juga menggandeng Dekranasda untuk memperluas kesempatan promosi hingga ke luar negeri. Produk-produk fesyen, tas manik, peragaan busana, hingga seni tari telah ikut tampil dalam berbagai kegiatan internasional, termasuk di Italia. 

Bahkan salah satu kerajinan tas asal Samarinda berhasil lolos kurasi dan dipamerkan di pusat kuliner Nusantara di Kuala Lumpur. “Kami membantu pengawalan terhadap pemasaran hingga ke luar Samarinda,” jelas Yus.

Namun, Yus menegaskan bahwa pelaku UKM yang ingin menembus pasar global harus memenuhi standar yang lebih ketat. Tidak hanya soal kualitas produk, tetapi juga proses produksi hingga pengelolaan limbah. 

“Kita selalu mempermudah pemasaran dan menjaga kualitas. Tapi untuk masuk pasar dunia syaratnya banyak, tidak hanya soal kualitas tapi juga proses pembuatan dan penanganan limbahnya,” tutupnya.

Dengan pembinaan yang lebih komprehensif dan pengawasan yang lebih terarah, Diskumi berharap pelaku UKM di Samarinda tidak hanya bertambah banyak, tetapi juga mampu tumbuh berkelanjutan dan menghadirkan produk unggulan yang layak bersaing di berbagai pangsa pasar.

[NKH | RWT] 



Berita Lainnya