Advertorial
Mahakam Ulu Siapkan Lahan TPU Luas dan Modern untuk Masyarakat

Kaltimtoday.co, Ujoh Bilang - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Bagian Pemerintahan menggelar rapat koordinasi guna membahas kebutuhan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di wilayahnya. Rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun ini dilaksanakan pada Kamis (6/6/2024) di Ruang Rapat Wakil Bupati.
Dalam rapat tersebut, Yohanes Avun menekankan pentingnya optimalisasi lahan TPU dengan konsep modern dan tertata rapi. Ia mengusulkan agar lahan TPU disediakan dalam satu lokasi yang luas, minimal 10 hektar, dan dibagi menjadi blok-blok khusus untuk masing-masing agama, seperti Katolik, Kristen, dan Islam.
"Lokasi TPU harus strategis dan mudah diakses, serta mempertimbangkan adat istiadat setempat. Pastikan lokasinya tidak berada di lereng bukit atau tanah berbatu," ujar Wabup Mahulu.
Lebih lanjut, Yohanes Avun mengajak seluruh pihak terkait untuk turun ke lokasi guna meninjau kesesuaian lahan dan melakukan pemetaan. Ia menargetkan agar proses pengecekan lokasi selesai paling lambat tanggal 25 Juni 2024.
"Kami perlu memastikan kesesuaian lahan dan adat istiadat sebelum melangkah lebih lanjut. Mohon kepada masyarakat untuk dapat menghibahkan lahannya demi kepentingan bersama," imbuh Wabup Avun.
Diharapkan dengan adanya TPU yang luas dan modern ini, masyarakat Mahulu akan memiliki tempat peristirahatan terakhir yang layak dan nyaman bagi keluarga tercinta.
[RWT | ADV PROKOPIM PEMKAB MAHULU]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Gabriel Martinelli Cetak Rekor Baru untuk Arsenal di Liga Champions
- Anggaran BGN 2026 Naik Jadi Rp 268 Triliun, Fokus ke Program Makan Bergizi Gratis
- Anggaran Terlalu Mahal, Pemkot Samarinda Minta Kaji Ulang Rencana Pembangunan Eks Plaza 21 Menjadi Gedung Parkir
- Jadwal Popda Kaltim 2025 Diundur, Bupati PPU Diminta Pastikan Lewat Surat Resmi ke Gubernur
- Anggaran APBD Perubahan Kukar 2025 Diproyeksikan Turun Jadi Rp 11,3 Triliun