DPRD Balikpapan

Mahasiswa PPU Kritisi Rumah Jabatan Dibangun Saat Pandemi Covid-19

Kaltim Today
30 Agustus 2021 06:40
Mahasiswa PPU Kritisi Rumah Jabatan Dibangun Saat Pandemi Covid-19
Diskusi Apa Kabar PPU di Tengah Pandemi digagas FKMKPPU Samarinda. (Alif/kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam - Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (FKMK PPU) Samarinda menggelar diskusi bertajuk “Apa Kabar PPU di Tengah Pandemi”. Diskusi itu digelar di Aula Kantor Kecamatan Babulu dan secara virtual pada Jumat, (27/82021).

Diskusi itu sebagai rangkaian advokasi dan literasi dalam Karya Taka Festival. Hadir sebagai narasumber adalah Camat Babulu Margono Jadi Susanto, Jurnalis PPU Sayyid Hasan, dan Ketua FKMK PPU Hamdi Setiawan yang juga mewakili mahasiswa PPU.

Persoalan PPU ditengah masa pandemi Covid-19 menjadi perbincangan pada diskusi itu. Seperti dinamika penanganan Covid-19 di PPU, pemerataan bantuan sosial, ketersediaan vaksin untuk masyarakat, hingga yang sedang viral saat ini yaitu pembangunan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati PPU yang berlangsung di tengah Pandemi.

Hamdi menyampaikan, pembangunan Rujab bupati PPU yang menelan angka hingga Rp 34 Miliar dari APBD itu kurang tepat, sebab dilakukan pada saat pandemi Covid-19.

“Yang perlu dikritisi yang utama masalah yang lagi viral, yaitu pembangunan Rujab, juga taman, dan pemerataan vaksin di PPU. Itu kan meresahkan masyarakat PPU, angka fantastis untuk membangun Rujab disaat pandemi, sayang banget, lebih baik dimanfaatkan untuk hal bermanfaat lainnya,” tegasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga menjadikan alasan lingkungan sebagai bahan kritik terhadap pembangunan Rujab. Diketahui, Rujab itu dibangun di wilayah coastal road. 

“Pembangunan Rujab di lingkungan mangrove, kalau di rusak bisa abrasi, dan analisis dampak lingkungannya itu harus jelas,” ucap mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman itu.

“Mahasiswa kan saat ini dianggap sedang tidur, tidak ada sumbangsih apa-apa, sedangkan di daerah PPU sendiri banyak isu atau masalah yang nyentrik untuk dikritisi. Diskusi ini sebagai langkah awal untuk kritisi pemerintah dan memantik mahasiswa lain di PPU untuk bisa bergerak,” ungkapnya.

[ALF | TOS]



Berita Lainnya