Samarinda
Masuki Usia 354 Tahun, Samarinda Masih Harus Berbenah di Berbagai Sektor
Kaltimtoday.co, Samarinda - 21 Januari 2022 kali ini, Samarinda tepat menginjak usia ke 354 tahun dan Pemkot Samarinda ke 62 tahun. Sepanjang perjalanannya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengungkapkan bahwa usaha semaksimal mungkin terus dilakukan demi membangun Kota Tepian.
Ada beberapa hal yang disebutkan Andi. Mulai kebersihan kota, penataan infrastruktur, penanggulangan banjir, konsep smart city, hingga sektor pembangunan. Meski belum bisa diukur secara menyeluruh, pihaknya tetap bergerak. Sebut saja dalam ranah penanggulangan banjir dan pembangunan infrastruktur.
"Walaupun keadaan dana serba terbatas, kami mulai benahi drainase. Kami akan mulai menambah kolam retensi, benahi bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Kami juga secara bertahap mulai memecahkan bottle neck soal pengendalian banjir," ungkapnya saat ditemui selepas Upacara Peringatan Hari Jadi Kota Samarinda ke 354 dan Pemkot Samarinda ke 62 di GOR Segiri, Jumat (21/1/2022).
Tak berhenti sampai di persoalam banjir, Andi juga menyoroti soal penataan kota. Selama ini, menurutnya, pandangan bahwa Samarinda merupakan kota yang tak bersih terus dibenahi. Namun, sudah kurang lebih 1 tahun, pihaknya membuktikan bahwa Samarinda mulai tertata dan bersih secara perlahan. Hal ini juga tak lepas dari koordinasi masyarakat yang diminta agar terlibat aktif dalam membuang sampah pada tempatnya dan membiasakanndiri agar tak terus-terusan membebani sungai.
Perihal kekerasan terhadap perempuan dan anak juga menjadi catatan Pemkot Samarinda. Kilas balik pada data yang dikeluarkan per 1 Desember 2021 lalu oleh 2021, Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim bahwa, Samarinda menduduki posisi pertama dengan kasus terbanyak, yakni 173.
Andi juga menyebutkan, Samarinda memiliki rumah perlindungan bagi anak dan perempuan. Hal itu jadi tanda bahwa pemkot sangat berkonsentrasi dan peduli terhadap advokasi dan mencari solusi di bidang perempuan dan anak. Terutama jika berbicara soal kekerasan. Namun, menyadari Samarinda sebagai kota besar yang terus tumbuh, edukasi pun dijalankan berbarengan.
"Di rumah perlindungan itu, di sana ada perempuan dan anak yang alami kekerasan. Selain edukasi, kesehatan psikologisnya juga dibangun kembali," lanjutnya.
Dia bersama Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Rusmadi juga bertekad untuk terus berkomitmen pada hal tersebut agar pada tahun-tahun berikutnya, angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa ditekan dan lebih minim.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Januari 2025 Masuk Jadwal Audit Kearsipan, DPK Kaltim: Penilaian Objektif-Profesional di Setiap OPD
- Target Penyerahan 132 Filling Kabinet ke Sejumlah OPD, DPK Kaltim Pastikan Tuntas Akhir Desember
- DPK Kaltim: Arsiparis Muda Perlu Dijaring untuk Pengelolaan Arsip Masa Depan
- Pemprov Kaltim Siap Jalankan Kenaikan UMP 2025 Sebesar 6,5 Persen
- Mahasiswi Samarinda Nekat Aborsi karena Malu Menjelang Wisuda, Kubur Janin di Bawah Dapur Kos