Kaltim
Mengenal Urban +, Studio Desain Pemenang Desain Ibu Kota Negara Baru di Kaltim
Kaltimtoday.co, Jakarta - Pemenang desain ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim resmi diumumkan. Tim yang mendesain terdiri dari 10 anggota. Mereka disebut sudah berpengalaman bekerja di dalam maupun luar negeri.
Nama desain IKN baru adalah Negara Rimba Nusa. Karya arsitek Urban +. Founder Urban + adalah Sibarian Sofian.
Urban + merupakan studio desain yang berfokus pada desain kota, perencanaan, arsitektur, dan lansekap. Didirikan Sibarani Sofian dan Ardzuna Sinaga pada 2004 sebagai studio kecil dengan nama U + D Studio. Kemudian bertransformasi menjadi Urban +.
Pada awal pendiriannya, Urban + kerap bekerja sama dengan beberapa konsultan bereputasi profesional dalam menangani masalah perencanaan dan desain pembangunan di beberapa negara di Asia Tenggara, Cina dan Timur Tengah selama 10 tahun terakhir. Mulai Singapura, Kuala Lumpur, Jakarta, Dubai, Bahrain termasuk beberapa kota di Cina.
Sofian Sibarani berdarah Batak. Dia merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung 1997. Setelah menyelesaikan kuliah di ITB, Sofian melanjutkan studi master dalam Pengembangan dan Desain Urban di Universitas New South Wales, Sydney, Australia pada 1998, dan lulus pada 1999.
Setelah lulus, ia bekerja di Singapura (TAK Design dan RSP Architects) dan Hong Kong (SOM Asia dan EDAW Asia) sebelum bergabung dengan firma arsitektur AECOM kantor perwakilan di Singapura pada 2007.
Setelah AECOM mengakuisisi EDAW Asia, dan ia diminta untuk membuka divisi Perencanaan dan Desain di Singapura. Pada 2011, ia pindah ke Jakarta untuk membuat Perencanaan dan Desain di AECOM Indonesia hingga tahun 2016.
Sebelum membuka perusahan sendiri, Sofian Sibarani bergabung di banyak firma arsitek internasional.
"Dibutuhkan banyak ahli, ada 10 orang, kami sebagian tim kami dari kantor kita, Urban +, kemudian ada juga teman-teman, pernah bekerja di luar negeri, minta bantuan teman luar negeri juga hadir, Hong Kong, Singapura, ada Malaysia," kata Funder Urban + Sibarani Sofian di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).
Ide-ide dari seluruh anggota diramu menjadi satu hingga menghasilkan desain dari IKN. Mulanya ada tiga lokasi yang menjadi acuan pembuatan desain ibu kota baru. Jadi ada tiga konsep dan tiga lokasi. Akhirnya diputuskan yang di Sepaku.
Anggota pun ada yang diutus untuk terjun langsung ke lokasi ibu kota negara untuk observasi kondisi riil di sana.
Dia menuturkan, yang paling kompleks dari pembuatan desain ibu kota baru ini adalah tingkat kehati-hatian, mengingat letak geografis yang tidak mudah.
"Kita menyadari kita mendekati tepi air, sensitif secara lingkungan, bagaimana kita mewujudkan keseimbangan antara pembangunan sifatnya manusia dengan alam," terangnya.
Dia menjelaskan bahwa konsep yang ingin diusung adalah menyandingkan antara manusia dan alam, yang mana salah satu tidak menguasai yang lain. Intinya jangan sampai manusia yang ada di ibu kota baru tidak mengorbankan alam.
"Bagaimana kita membuat suatu sistem perkotaan yang terinspirasi dengan atau belajar dari alam, yang namanya bio mimikri. Bio mimikri ini harus mengadaptasi bagaimana perilaku hutan kepada suatu kota atau pembangunan, misalnya," sebutnya.
"Bagaimana tidak menghalangi aliran angin, bagaimana tidak mengambil air terlalu banyak dari alam, tapi dari lahan yang memang sudah kita tangkap secara natural," lanjut dia.
Setidaknya dibutuhkan waktu sebulan untuk menyelesaikan desain ibu kota baru oleh tim yang terdiri dari 10 orang itu.
"Kompetisinya waktu itu kan hanya boleh 1 bulan waktu itu ya, sejak Oktober akhir. Kemudian November dikumpulkan. Kita memang hanya punya waktu segitu hanya 1 bulanan," tambah dia.
[TOS]
Related Posts
- BMKG Peringatkan Potensi Pasang Laut hingga 2,7 Meter di Kaltim pada Akhir November
- Aksi Damai Mahasiswa di Tanah Grogot, Serukan Tuntutan Stop Hauling Batu Bara
- Pengamat: Program Beasiswa dari Isran Noor adalah Solusi Cerdas Bagi Kaltim
- Elektabilitas Rudy-Seno Unggul di Survei Cyrus Network, Tim Pemenangan: Kami Tidak Rekayasa Hasil
- PT FSS Perkuat Ekonomi Kelompok Usaha Lokal di PPU Lewat Budidaya Madu