Kukar
Minuman Siap Saji Jahe N'Deso, Produk Unggulan Asal Desa Jonggon Jaya Kutai Kartenegara
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Berawal dari keresahan petani Desa Jonggon Jaya, Kutai Kartenegara (Kukar) yang mengeluh karena merosotnya harga jahe di pasaran, Ari Zulfahir dan Adhie Irawan berinovasi untuk menghasilkan produk olahan jahe yang memiliki nilai jual lebih.
Ketersediaan jahe putih yang melimpah, membuat keduanya berinisiatif membuat produk olahan sendiri yang diberi merek N'Deso. Adapun produk yang sudah dibuat dan dipasarkan, yakni wedang jahe dan kopi jahe N'Deso.
Sebelum menjadi onwer, Ari Zulfahir (36) merupakan petani biasa seperti masyarakat lainnya yang sejak 1990 sudah tinggal di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu hingga kini.
"Karena harga anjlok petani disini tidak bisa jual mentahnya lagi, kami inisiatif mengolah jahe siap jadi. Bahan asli dari Jonggon, kami manfaatkan jahe disana," ungkapnya, Kamis (2/9/2021).
Dia mengatakan, produksi pengolahan ini sudah berjalan hampir dua bulan. Sedangkan tempat produksi ada dua, yakni di Desa Jonggon Jaya dan Samarinda. Skala produksi masih Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di salah satu rumah dan melibatkan 8 tenaga kerja untuk mengolah jahe siap jadi.
Masyarakat sangat antusias mendukung agar tetap terus dilanjutkan sebab bahannya diambil dari petani Desa Jonggon Jaya. Selain memiliki produk unggulan, tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Bahkan, Kodim 0906/ Kutai Kartanegara juga turut membantu satu unit alat traktor roda empat kepada kelompok tani. Ketika musim kemarau atau panas, petani juga dapat menggunakan mobil tangki guna menyirami tanaman disana.
"Harapannya ada pembinaan konsisten agar tidak musim-musiman," jelasnya.
Terkait Produk N'Deso sudah terdaftar dinas terkait atau belum, Ari menuturkan sudah mengajukan namun ada persyaratan yang harus dipenuhi khususnya perizinan.
"Kami secara bertahap akan menyelesaikan syarat tersebut," terangnya.
Dilain sisi, Adhie Irawan menjelaskan, nama produk N'Deso diambil dari situasi kondisi di Desa Jonggon Jaya yang jauh dari perkotaan. Minimal, nama pedesaan bisa populer di kalangan perindustrian.
"Kami beri naman N'Deso karena produk ini dari desa. Biar banyak yang tau kalau masyarakat di desa itu bisa berinovasi," ungkap pembina kelompok tani ini.
Komposisi produk wedang jahe N'Deso yakni gula aren, jahe, serai, kayu manis dan gula pasir.
Pihaknya setiap dua hari sekali membeli jahe sebanyak satu kwintal atau 100 kilogram, bahkan mencapai 1 ton dalam seminggu.
"Harga kami jual untuk reseller itu Rp 10 ribu. Kalau reseller jual ke umum kisaran Rp 15 ribu perbungkusnya. Satu bungkus bisa jadi 8 gelas tergantung selera masing-masing," terangnya.
Meski berjalan hampir dua bulan, pemasaran tak hanya di Kukar saja melainkan sudah sampai di Kutai Barat, Balikpapan, Samarinda, Bontang. Media sosial dimanfaatkan untuk menjual sekaligus promosi produk agar dikenal lebih luas.
Adhie pun terbuka jika ada masukan, saran dan dukungan agar Jonggon bisa dijadikan desa industri jahe. Dengan tujuan para petani bisa makmur dengan adanya tanaman jahe yang berlimpah.
"Harapan kedepan, Jonggon bisa menjadi desa yang berinovasi dan produktif, perlu adanya pembinaan karena mereka tidak paham bagaimana inovasi di sektor pertanian," pungkasnya.
Sebagai informasi apabila ingin memesan atau menjadi reseller produk N'Deso bisa menghubungi 0811-5378-733 (Adhie) atau 0857-0555-3586 (Ari).
[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Kunjungi Program UMKM PT Berau Coal, Dorong Pemasaran Produk Lokal
- UMKM Indonesia, Saatnya Go Global! BRI Buka Pendaftaran untuk BRI UMKM EXPO(RT) 2025
- BRI Dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Tingkatkan Jaringan Pemasaran melalui Program Pemberdayaan UMKM
- Masuki Era Digital, UMKM PPU Didorong Beradaptasi dengan Pasar Online
- Dorong Digitalisasi, Pemda PPU Gelar Pelatihan Algoritma dan Platform untuk UMKM